Suara.com - Pemilihan Umum 2019 telah selesai, pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Maruf Amin juga telah menunjuk susunan kabinet menteri untuk lima tahun ke depan. Namun, kepercayaan masyarakat terhadap presiden justru menurun.
Lembaga Survei Indonesia Denny JA mengungkapkan, dalam jajak pendapat yang mereka lakukan, kepercayaan terhadap Presiden Jokowi bekerja untuk rakyat menurun sekitar 6,3 persen pasca-Pilpres 2019.
Pada Juli 2018 sebelum pilpres, LSI Denny JA mencatat publik yang percaya presiden bekerja untuk kepentingan rakyat sebesar 81,5 persen. Sementara sebesar 14,2 persen menyatakan tidak percaya.
"Pada survei September 2019, mereka yang menyatakan cenderung percaya bahwa presiden bekerja untuk kepentingan rakyat mengalami penurunan. Sebesar 75,2 persen menyatakan percaya, dan sebesar 18,8 persen menyatakan tidak percaya," kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby saat jumpa pers di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).
Baca Juga: Mensesneg Pastikan Presiden Jokowi Bentuk Badan Legislasi Nasional
Adjie menjabarkan, penurunan ini disebabkan oleh empat faktor, di antaranya masifnya narasi negatif pada pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019, maraknya kasus korupsi, politik media sosial yang ekstrem, dan pembelahan politik di level akar rumput masyarakat.
Survei ini dilakukan terhadap populasi pemilih nasional menggunakan 1200 responden di 34 propinsi, dengan metode wawancara langsung.
Ambang batas kesalahan survei ini diklaim kurang lebih minus 2,9 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melengkapi survei ini dengan riset kualitatif dengan metode grup diskusi terfokus, wawancara mendalam, dan analisis media.