Paul menyatakan, pesan soal kehangatan dan keindahan islam mesti didentumkan di Inggris Raya. Oleh karena itu, dia mengapresiasi program English for Ulama yang digagas Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.
"Ini adalah program utama untuk membawa kebenaran. Kita percaya Indonesia punya cerita fantastis soal islam. Kita senang dapat terlibat dalam program ini. Semoga tahun depan English for Ulama kembali dilakukan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan bahwa misi utama kelima ulama tersebut adalah berdakwah dan berdiskusi di sejumlah kampus serta komunitas, baik muslim maupun non-muslim. Emil sapaan Ridwan Kamil berharap mereka dapat mengubah anggapan negatif masyarakat Eropa terhadap islam.
"Mereka akan menceritakan keramahan islam Indonesia yang toleran, khususnya di Jabar. Harapannya, persepsi yang ada setelah kunjungan ini, akan membawa pengalaman dan pemahaman keislaman di Indonesia oleh Eropa menjadi baik," kata Emil.
Baca Juga: Pelanggaran Kebebasan Beragama Terbanyak di Jabar, Ini Kata Ridwan Kamil
"Seringkali informasi tentang islam kurang proporsional dan tidak mewakili keseluruhan. Jadi, islam yang moderat dan damai akan direpresentasikan oleh lima ulama ini dan mereka di masa depan akan jadi duta perdamaian bagi dunia," imbuhnya.
Selain berdakwah terkait keindahan islam Indonesia, kelima ulama itu akan menceritakan tentang keberagaman budaya Indonesia, khususnya budaya Tanah Pasundan. Mereka pun bakal menjalankan misinya sampai 14 November 2019 mendatang.
"Tahun depan akan dimaksimalkan sampai akhirnya program ini (English for Ulama) mendunia. Dan pada akhirnya, pesan soal keindahan dan kehangatan islam Indonesia tersebar di dunia," kata Emil.
Jika English for Ulama kembali diluncurkan pada tahun depan, maka harapan perwakilan Minhaj Welfare Foundation (organisasi islam di Inggris Raya) Adnan Sohail terwujud. Dia bahkan meminta kepada Pemda Provinsi Jabar untuk menambah jumlah ulama.
"Harapan ke depan program ini bisa lebih masif lagi. Mungkin bisa ditambah dan diperluas lagi wilayahnya, sehingga ini bisa jadi program yang berkelanjutan dan memperoleh sambutan baik dari Inggris," katanya.
Baca Juga: Akui Berbiaya Mahal, Ridwan Kamil Tak Setuju Pilkada Langsung Dihapus
"Mereka (ulama Jabar) dapat menebarkan pesan-pesan soal keindahan islam. Itu membuat anggapan negatif masyarakat, termasuk islamphobia, terus berkurang di sini (Inggris Raya)," tambahnya.