Misteri Ratusan Bangkai Babi di Sungai Bedera dan Danau Siombak Diselidiki

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 13 November 2019 | 00:55 WIB
Misteri Ratusan Bangkai Babi di Sungai Bedera dan Danau Siombak Diselidiki
Petugas gabungan menyeret bangkai babi mengunakan perahu di aliran Sungai Bederah, untuk dikubur, di Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11). [ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk menyelidiki misteri mengambangnya jasad bangkai babi yang berada di Sungai Bedera dan Danau Siombak, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengerahkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Pernyataan tersebut disampikan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Sumatera Utara Kombes Pol Rony Samtana pada Selasa (12/11/2019)

"Saat ini, kita masih menelusuri untuk mengetahui secara pasti apakah bangkai-bangkai hewan babi tersebut dibuang secara perorangan atau dilakukan pihak perusahaan," kata Rony seperti dilansir Antara di Mapolda Sumut.

Petugas dari Ditreskrimsus Polda Sumut, menurutnya, masih terus menyelidiki untuk mengetahui bangkai babi itu dibuang secara sengaja atau tidak.

Baca Juga: Ribuan Babi Mati Akibat Virus Kolera dan Demam Babi

"Jika bangkai babi tersebut dibuang secara sengaja ke sungai, dan tentunya ada ranah hukumnya," ujar Samtana.

Ia berharap kepada warga masyarakat, apabila ada mengetahui informasi tentang pembuangan bangkai babi ke sungai, segera melaporkan ke Ditreskrimsus Polda Sumut.

"Polda Sumut akan merahasiakan identitas pelapor," ucap dia.

Lebih lanjut, Samtana menyebutkan, yang terpenting pihak Polda Sumut bisa melakukan penyelidikan terhadap pelaku yang membuang dengan sengaja bangkai babi tersebut.

"Polda Sumut harus menuntaskan kasus pembuangan bangkai babi, dan dapat menentukan tersangkanya," katanya.

Baca Juga: Ratusan Bangkai Babi di Danau Siombak, Nelayan Terserang Gatal-gatal

Sebelumnya, data yang diperoleh secara keseluruhan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tercatat sebanyak 5.800 ekor babi dari 11 kabupaten/kota yang dilaporkan mati akibat "virus Hog Cholera" atau kolera babi. Pun sebanyak 447 ekor babi di Kabupaten Karo juga mati akibat kolera.

Untuk diketahui 11 kabupaten/kota yang terkena wabah virus tersebut meliputi Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI