Usulan Permesta Prabowo Dinilai Abstrak, ISESS: Memang Musuh Kita Siapa?

Selasa, 12 November 2019 | 15:37 WIB
Usulan Permesta Prabowo Dinilai Abstrak, ISESS: Memang Musuh Kita Siapa?
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai usulan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuat konsep Pertahanan Rakyat Semesta masih terlalu abstrak bila dibandingkan dengan kebutuhan negara akan adanya ancaman.

Khairul menjelaskan bahwa konsep bela negara dan sistem Pertahanan Rakyat Semesta itu malah membuat gaduh tak berarti. Pasalnya, dari situ justru tidak terlihat apa rencana kerja yang hendak dilakukan Prabowo selaku Menhan yang juga menjalani visi dan misi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Saya kira masih terlalu abstrak dan belum menggambarkan kerangka rencana kerja yang akan dijalankan sebagai jabaran visi-misi presiden," jelas Khairul saat dihubungi SUARA.COM, Selasa (12/11/2019).

Justru yang harus difokuskan ialah mengidentifikasi ancaman serta tantangan terhadap negara Indonesia. Khairul mengamini soal kutipan  penulis militer Romawi Publius Flavius Vegetius Renatus yang mengatakan: "Jika kau menghendaki damai maka bersiaplah untuk perang." Akan tetapi perlu ditekankan kembali siapakah sebenarnya musuh dan apa tantangan yang mesti dihadapi Indonesia.

Baca Juga: Bakal Bertemu Dubes Arab Saudi, Prabowo Berharap Bisa Bahas Soal Rizieq

"Pertanyaannya, musuh kita ini sebenarnya siapa sih? Bagaimana bentuk ancamannya?," ujarnya.

Kalau musuh dan tantangan yang dihadapi Indonesia sudah teridentifikasi, maka Prabowo bisa melanjutkan dengan memperbincangkan soal anggaran yang dimiliki menhan untuk menyelesaikan tugasnya.

"Kalau identifikasi ancamannya sudah jelas, barulah kemudian kita bisa bicara soal anggaran yang masuk akal, efektif, efisien maupun belanja yang proporsional dan tepat sasaran, selain soal kesiapan perang yang belum jelas tadi," tandasnya.

Untuk diketahui, Prabowo pernah mengatakan, jika bangsa Indonesia terpaksa berperang, maka konsep peperangan yang akan digunakan ialah perang rakyat semesta alias permesta. Prabowo menyebut, konsep tersebut pernah berlaku di Indonesia.

Hal itu dikatakan Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2019).

Baca Juga: Di Tengah Isu Pencekalan Rizieq, Prabowo Bertemu Dubes Arab Saudi Sore Ini

Dalam rapat tersebut, Prabowo awalnya memaparkan terkait konsep Pertahanan Rakyat Semesta kepada ketua dan anggota Komisi I DPR RI.

Prabowo menjelaskan, berdasar sejarah, konsep permesta itu telah dipergunakan sejak dulu kala dan sudah semestinya pertahanan Indonesia kekinian pun harus mendasar pada konsep tersebut.

"Mungkin kita akan teruskan adalah bahwa pertahanan kita harus mendasarkan dan kita gunakan adalah Pertahanan Rakyat Semesta," tutur Prabowo.

Prabowo tak memungkiri dari sisi teknologi pertahanan Indonesia masih terbelakang bila dibandingkan negara lain. Namun, Prabowo meyakini jika memang bangsa Indonesia terpaksa harus berperang, maka konsep Pertahanan dan Perang Rakyat Semesta itu dapat dipergunakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI