Suara.com - FPI meyakini perintah pencekalan terhadap pentolan mereka yang kekinian berada di Arab Saudi, Rizieq Shihab, sehingga tak bisa pulang ke Indonesia benar-benar berasal dari pemerintah di Tanah Air.
Sebab, FPI meyakini pencekalan tersebut juga didorong oleh narasi-narasi negatif tentang Rizieq yang disebar akun media sosial pro-pemerintah.
Juru Bicara FPI Slamet Maarif mengatakan, kepulangan Rizieq dihambat oleh kepentingan politik pemerintah Indonesia.
"Terdapatnya hambatan tersebut disebabkan oleh persepsi yang salah terhadap Imam Besar Habib Rizieq Shihab," kata Slamet Maarif dalam jumpa pers di DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2019).
Baca Juga: LIVE STREAMING: FPI Beberkan Bukti Pencekalan Habib Rizieq Shihab
Menurutnya, pemerintah telah membuat skenario agar persepsi publik terhadap Habib Rizieq negatif dan dilarang masuk ke Indonesia.
Persepsi publik itu, klaim Slamet, dibentuk melalui narasi-narasi negatif tentang Rizieq oleh buzzer-buzzer di media sosial.
"Pihak yang memberikan hambatan tersebut selalu mempersepsikan IB HRS sebagai musuh yang keberadaannya tidak di inginkan di Indonesia," ucapnya.
Slamet kemudian mencontohkan salah satu postingan milik akun @DennySiregar7 yang mencuit "Nama Rizieq Shihab sekarang meredup dan kayaknya dilupakan ya Dahsyat memang hukuman @jokowi. Orangnya ga ditangkap, tapi terasing sendiri".
"Ini dapat lihat dari unggahan salah satu buzzer penguasa yang menyatakan bahwa IB HRS memang diskenariokan untuk diasingkan," ucapnya.
Baca Juga: Imigrasi Belum Terima Surat Pencekalan Habib Rizieq
Untuk diketahui, Rizieq membuat pengakuan dalam video yang diunggah melalui laman video media sosial (medsos) YouTube Front TV pada Jumat (8/11) pekan lalu.
Dalam video berjudul "Sambutan Habib Rizieq Syihab pada Acara Maulid Nabi Muhammad SAW DPP FPI", Rizieq menyebut dirinya dicekal oleh Pemerintah Saudi atas permintaan Pemerintah Indonesia.
"Saya sampaikan sekali lagi kepada seluruh bangsa Indonesia. Kepada seluruh kerabat dan sahabat, bahwa sejak satu tahun tujuh bulan lalu, tepatnya sejak tanggal 1 syawal tahun 1439 H, saya dicekal oleh Pemerintah Saudi atas permintaan Pemerintah Indonesia," katanya.
Rizieq mengemukakan, dirinya tidak diperkenankan keluar dari Saudi Arabia. Padahal, sejak lama ingin sekali pulang ke Tanah Air.