Suara.com - Analis media sosial Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menyebut bahwa isu Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tanpa atap yang diperdebatkan justru menguntungkan bagi Gubnernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal ini berdasarkan data analisis Drone Emprit yang dilakukan Ismail Fahmi terhadap isu JPO tanpa atap. Melalui cuitan-cuitan yang diunggah pada Sabtu (9/11/2019) Fahmi menyampaikan datanya.
"Awalnya saya ndak ingin membuat analisis soal JPO ini. Tapi ada yang nyolek, dan saya lihat datanya menarik. Bisa jadi bahan masukan dan pelajaran bagi semua pihak. Baik yg pro maupun kontra," tulis Fahmi melalui akun Twitter pribadinya, @ismailfahmi.
Hasil analisisnya cukup menarik, kata kunci "JPO" di media sosial meningkat drastis bahkan mengalahkan isu APBD DKI Jakarta.
Baca Juga: Aksi Heroik di Monjali Yogyakarta Warnai Hari Pahlawan 10 November
"Drone Emprit menggunakan kata kunci "JPO", yang difilter dengan "Anies, jakarta, sudirman, roof, atap, selfie, heatstroke". Trennya meningkat pesat hingga tgl 8 November. Mulainya tgl 6 November," Fahmi menjelaskan.
"Tren berikutnya bisa naik, tapi bisa turun kalau disadari polemik tersebut menguntungkan promosi JPO ini," imbuhnya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Fahmi, tampak jelas bahwa tren JPO ini naik pesat hingga mampu melewati isu RAPBD.
"Isu (R)APBD pada tanggal 8 November kalah oleh isu JPO," ungkap Fahmi.
Volume percakapan tentang JPO juga pada tanggal 8 November 2019 juga naik. JPO mendapat 60% melewati (R)APBD yang hanya 40%.
Baca Juga: Insiden di Tolikara Papua, 1 Warga Tewas dan Seorang Prajurit TNI Terluka
"Padahal untuk JPO sudah diberi filter. Tanpa filter, tentu akan lebih besar lagi prosentasenya," kata Fahmi.
Ia juga mengatakan bahwa dalam seminggu terakhir, gambar yang paling banyak dibagikan di Twitter sudah diwarnai oleh framing dari yang Pro dan Kontra. Framing negatif saat awal, mulai digerus oleh framing positif dari foto-foto JPO tanpa atap.
"Gambaran di Instagram juga sama, ada framing positif dan negatif. Namun dari gambar yang paling banyak di-like ini, mayoritas dari akun-akun kubu yang Pro, seperti IG aniesbaswedan, jejakanies, dan goodbenerdki. Yang Kontra tidak banyak di top liked, seperti infia_fact," ucap pria lulusan ITB ini.
Dalam kesimpulannya, Fahmi mengatakan bahwa jika polemik JPO tanpa atap ini terus menerus diramaikan maka promosi juga terus berjalan.
"Closing. Dari data Drone Emprit ini, tampak jelas bahwa Gubernur Anies Baswedan menikmati promosi gratis terkait JPO "Sky Roof", dari percakapan yang kontra maupun yang pro atas keberadaannya. Foto-foto bagus dari JPO tersebut yang juga viral, turut menempel dalam persepsi publik," ungkap Fahmi.
"Apakah sebaiknya polemik tentang JPO ini dihentikan atau diteruskan? Kedua-duanya baik. Kalau dihentikan, maka keriuhan berhenti. Kalau dilanjutkan, promosi terus berjalan juga," imbuhnya.
Sebelumnya, atap Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, dicopot Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan alasan dianggap lebih bagus tanpa atap saat difoto.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan dengan tidak adanya atap, khususnya saat malam hari pemandangan kawasan Sudirman-Thamrin akan lebih indah. Menurutnya ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi para pejalan kaki dan bisa dijadikan sebagai spot selfie.
"View ke gedung-gedung tinggi, menambahkan suasana dan pengalaman lain. Pengalaman lain lagi nih, selain untuk pejalan kaki juga untuk swafoto, berselfie ria. Instagrammable lah," ujar Hari saat dihubungi, Rabu (6/10/2019).
JPO yang dicopor atapnya itu tepatnya berada di antara Indofood Tower dan Menara Astra.