Tiap Menit Melintas di Sungai, Warga Sumut Gusar Bau Busuk Bangkai Babi

Sabtu, 09 November 2019 | 16:27 WIB
Tiap Menit Melintas di Sungai, Warga Sumut Gusar Bau Busuk Bangkai Babi
Masyarakat Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, khususnya di sekitar Sungai Bedera, digegerkan oleh penemuan ratusan bangkai babi. [Kabarmedan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hingga kini, menurutnya sudah ada 500 ekor ternak babi yang mati akibat virus hog cholera. Pihaknya juga sudah mengambil sampel pada babi dan hasil uji lab menunjukkan positif hog cholera.

“Pagi tadi kita melakukan pengecekan di Sungai Bedagai, di sana kita menemukan setidaknya ada 10 ekor bangkai babi yang kemudian kita tanam,” katanya.

Dijelaskannya, selain melakukan penguburan terhadap bangkai babi di Sungai Bedagai, pihaknya juga melakukan penyemprotan desinfektan dan sosialisasi penanganan hog cholera di Desa Sei Belutu, Kecamatan Sei Bamban.

“Hari ini kita melakukan kegiatan penyemprotan desinfektan. Selain penyemprotan, kita juga membagikannya ke penduduk,” katanya.

Baca Juga: Warga Medan Geger, Ditemukan Ratusan Bangkai Babi di Sungai Bedera

Dikatakannya, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan jika ada babinya yang mati karena di tiap kecamatan ada petugas yang siap untuk membantu memberikan vaksin. Dia juga mengingatkan agar masyarakat tidak membuang bangkai babinya di sungai maupun di hutan.

“Selain itu, jangan dulu datangkan babi dari luar, jangan bawa babi dari sini keluar, biar tak saling menyebarkan dulu,” katanya.

Kepala Dusun di Desa Sei Belutu, Anggiat Manurung mengatakan, di dusun tersebut terdapat sekitar 50 ekor babi. Sejak hari Minggu (3/11) sudah ada empat ekor yang mati mendadak. Tanda-tanda kematiannya, tidak selera makan, kepanasan, hanya empat hari saja lalu mati.

“Babi yang mati, ada lah yang dikubur, tapi memang ada juga yang dibuang di sungai itu,” katanya.

Di saat yang sama, seorang warga lainnya mengaku bahwa sudah tujuh ekor babi di kandangnya yang mati dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Bunga Bangkai Langka Amorphopalus Gigas Mekar Sempurna di Kebun Raya Bogor

Menurutnya, di desa itu warga kesulitan untuk mengubur bangkai babinya karena tidak ada lahan sehingga memilih untuk membuangnya ke sungai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI