Fahri Hamzah Sering Kritik, Jubir KPK: Ya Asal Pakai Data yang Benar

Kamis, 07 November 2019 | 19:20 WIB
Fahri Hamzah Sering Kritik, Jubir KPK: Ya Asal Pakai Data yang Benar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah menyoroti kritikan eks Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah terkait kinerja KPK yang tebang pilih. Baginya, kritikan itu sudah seringkali disebut.

Febri mengeluarkan pernyataan itu saat menjadi bintang tamu dalam acara podcast kanal YouTube Deddy Corbuzier bertajuk "Panas!!! KPK Katakan Fahri Hamzah Pembohong?" yang diunggah pada Rabu (6/11/2019).

Di sela-sela acara, Deddy Corbuzier memutar video Fahri Hamzah yang mengkritik KPK dalam sebuah acara.

Dalam seruannya, Fahri menilai KPK tidak transparan menangani sejumlah kasus seperti audit Pelindo, audit reklamasi dan kasus yang menyeret RJ Lino sehingga merugikan rakyat.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Jenguk Waketum MUI di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Menariknya, meski hanya mendengarkan video itu, Febri Diansyah rupanya sudah mengetahui siapa orang yang berpidato. Ia kemudian menyebut, kritikan itu sudah seringkali disampaikan.

"Semua poin yang disampaikan itu berulang kali disampaikan dalam berbagai forum, bahkan termasuk forum yang ada KPK di sana. Kebetulan kadang saya yang hadir atau unsur lain," ungkapnya.

Ia mengklaim, KPK sudah sering memberikan penjelasan. Namun masih saja dikaitkan dengan kasus korupsi.

"Dan itu sudah dijelaskan berulang kali. Ada ketidakmampuan dari pihak-pihak tertentu yang bicara soal kerugian keuangan negara, maka otomatis di sana ada korupsi," imbuhnya.

Menurut Febri, mestinya para kritikus mempertimbangkan berbagai bukti sebelum menarik kesimpulan, seperti dengan membaca audit kinerja dan penyebab yang dikaitkan dengan kerugian keuangan negara.

Baca Juga: Minta Tebusan USD 1 Juta, Polda Klaim Tahan 4 Polisi Penculik WN Inggris

"Padahal harus dibaca auditnya seperti apa. Misalnya ada audit kinerja dan ditemukan kerugian keuangan negara sekian triliun harus dilihat penyebabnya apa."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI