Perbedaaan Anies Baswedan dan Ahok Susun Anggaran DKI Jakarta

Kamis, 07 November 2019 | 15:03 WIB
Perbedaaan Anies Baswedan dan Ahok Susun Anggaran DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat berbincang dengan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. (Suara.com/Fakhri uadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan(TGUPP) Amin Subekti dan anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP Ima Mahdiah mengungkapkan perbedaan cara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menyusun anggaran DKI Jakarta.

Perbedaan tersebut mereka kemukakan dalam acara Mata Najwa bertema "Buka-bukaan Anggaran" yang tayang di Trans 7 pada Rabu (6/11/2019) malam.

Amin Subekti hadir di sana mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menjelaskan bahwa Anies memiliki gaya sendiri perihal penyusunan anggaran.

"Memang gayanya Pak Anies seperti itu, ketika melihat sesuatu tidak pada level yang seharusnya, seperti anggaran tadi, yang dilakukan adalah memperbaiki ke dalam," tutur Amin.

Baca Juga: Berkat Usulan Moeldoko, Posisi Wakil Panglima TNI Dihidupkan Jokowi

"Kami melakukan penyisiran, banyak sekali ditemukan hal-hal seperti itu karena orang hanya mau simplified, yang penting anggarannya balance, sistemnya memaksa input komponen kemudian di-balance-kan," imbuhnya.

Amin juga menjelaskan bahwa rencana anggaran itu setelah disepakati oleh DPRD baru dituangkan dalam KUA-PPAS. Lalu di-input kembali ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang sudah definitif.

Mata Najwa bertema "Buka-bukaan Anggaran" yang tayang di Trans 7, Rabu (6/11/2019). (YouTube Najwa Shihab)
Mata Najwa bertema "Buka-bukaan Anggaran" yang tayang di Trans 7, Rabu (6/11/2019). (YouTube Najwa Shihab)

Ima Mahdiah kemudian menanggapi penjabaran Amin Subekti. Menurutnya, masyarakat yang mengusulkan juga harus tahu apakah permintaannya dianggarkan atau tidak.

"Anggaran ini kan totalnya banyak pak, komponen itu sekitar 200 ribu, masyarakat dari RT, RW, musrembang yang mengusulkan juga harus lihat bahwa ini dianggarkan atau tidak," Ima berargumen.

"Makanya itu fungsi dari kita meng-upload biar masyarakat juga bisa jelas apa yang sudah dianggarkan dan apa yang belum, karena kalau saya lihat di sini Pak Anies seperti insecure, apa yang ditutup-tutupi?" imbuhnya.

Baca Juga: Menpora dan Ketum PSSI Bahas Naturalisasi Atlet di DPR

Najwa Shihab kemudian bertanya, "Kalau dibandingkan dengan periode yang lalu apakah itu (dokumen anggaran DKI Jakarta) dibuka?"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI