Disindir karena Anggaran Pasir Anak SD Rp 52 M, Ima: Saya Bukan Ajudan Ahok

Kamis, 07 November 2019 | 14:05 WIB
Disindir karena Anggaran Pasir Anak SD Rp 52 M, Ima: Saya Bukan Ajudan Ahok
Anggota DPRD Jakarta dari fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah menjawab sindiran warganet terkait temuannya mengenai anggaran pembelian pasir untuk anak SD senilai Rp 52 M.

Temuan tersebut dibeberkan Ima Mahdiah ketika menjadi narasumber acara Mata Najwa bertajuk "Buka-buka Anggaran" yang ditayangkan Trans 7, Rabu (6/11/2019) malam.

Setelah bercerita kalau PDIP belum menerima dokumen KUA-PPAS terbaru, ia lantas mengungkap sejumlah anggaran janggal.

"Contohnya, ada pengadaan pasir untuk anak sekolah SD itu totalnya bisa Rp 52 miliar. Ini bukan rehab total, rehab total beda lagi bahannya, ini kita break down khusus untuk operasional saja dari BOP, BOS," papar Ima.

Baca Juga: Bakal Punya Wakil di KSP, Moeldoko: Bisa dari Relawan hingga Ormas

Kendati begitu, penjelasan Ima tersebut justru ditanggapi sinis oleh seorang pengguna Twitter @PanglimaHansip.

Akun tersebut menyebut Ima sebagai mantan ajudan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Thahaja Purnama (Ahok).

Ia juga mengatakan Ima kabarnya pernah murka, menuntut kenaikan gaji karena tidak sesuai dengan dokumen.

"Imadya ini ajudan ahok,dulu juga gelapkan anggaran TA utk teman ahok yg ada di balaikota, gaji tidak sesuai dokumen,kabarnya dia marah marah ketika gaji teman ahok dipotong karena tidak sesuai dokumen, dan minta dinaikkan lagi meski langgar aturan," cuit warganet tersebut, Kamis (7/11/2019).

Mendapat serangan sedemikian rupa, Ima Mahdiah tak tinggal diam dan langsung memberikan balasan atas cuitan @PanglimaHansip.

Baca Juga: Penulis Pidato Anies Dibayar Rp 97,5 juta dan 4 Berita Lainnya

Ia menegaskan dirinya bukan ajudan Ahok melainkan staf. Pun perihal gaji, Ima mengatakan Tim Gubernur semasa Ahok dibiayai mengunakan dana operasional gubernur yang tidak termasuk APBD.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI