Suara.com - Pencabutan atap jembatan penyeberangan orang di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, mendapat kritik dari warga pengguna fasilitas itu.
Salah seorang karyawati, Lisa (26) mengaku geram terhadap kebijakan Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Pantauan suara.com, Lisa bersama rekannya, Ashley (25) melintas JPO itu ketika siang bolong, Kamis (7/11/2019).
Karena panas terik matahari begitu menyengat, Lisa menggunakan payung dan Ashley mengenakan jaket dengan tudung kepala.
Baca Juga: Suasana JPO Tanpa Atap di Jalan Sudirman-Thamrin
Mereka mengaku sengaja mengenakannya saat keluar kantor. Pasalnya, mereka tidak kuat terhadap panas matahari ketika harus melewati JPO itu.
"Biasanya, dulu, enggak pernah pakai ini (payung). Gersang banget kan jam segini, panas banget," ujar Lisa di lokasi, Kamis (7/11/2019).
Lisa mengaku kebijakan ini membuatnya kerepotan harus membawa payung atau penahan panas lain. Karena itu ia merasa sebal terhadap copotnya atap JPO Sudirman.
"Sebal sekali. Kami kan sering lewat sini, kerja di seberang depan. Kalau ketemu orang, beli makan, jadi harus bawa payung terus," kata dia.
Sebelumnya, atap JPO di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat telah dicopot Pemprov DKI Jakarta. Alasannya, fasilitas itu dianggap lebih bagus saat difoto tanpa atap.
Baca Juga: Karyawati Ini Sesalkan Langkah Pemprov DKI Copot Atap JPO Sudirman
Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan dengan tidak adanya atap, khususnya saat malam hari, pemandangan kawasan Sudirman - Thamrin akan lebih indah. Menurutnya ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi para pejalan kaki.