Suara.com - Di tengah abad penuh persaingan ini, daya saing dan kreativitas menjadi kunci untuk bisa berkontribusi di era yang terus mengalami perubahan.
Untuk itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) minta lembaga pendidikan Politeknik Ketenagakerjaan menerapkan 3C, yakni Make Competen, Make Confident dan Make Connected kepada mahasiswanya.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menaker Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Manusia Kemnaker, Aris Wahyudi, saat menutup rangkaian Dies Natalis ke-2 Poltekaner di auditorium Polteknaker, kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).
Aris menjelaskan, make competent yakni cara Polteknaker menerapkan mahasiswa dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan. Karena kompetensi bukan hanya dari sisi pengetahuan, tapi juga psikomotorik dan afektif (nilai dan sikap).
Baca Juga: Buruh Demo Tolak Iuran BPJS Naik di Kemenaker, Hindari Jalan Gatot Soebroto
Kedua, make confident, yakni bagaimana merancang intended curriculum dan hidden curriculum agar bisa menjadikan mahasiswa memiliki sikap percaya diri di lingkungan kampus dan luar kampus.
"Salah satu bekal percaya diri adalah kemampuan penguasaan bahasa," kata Aris.
"Ketiga, make connected. Terhubung dengan dunia luar dan dunia kerja. Bisa dikembangkan bursa kerja khusus yang akan terhubung di Kemnaker di e-bursa dan informasi pasar kerja," lanjut Aris.
Ia mengatakan, kegiatan Dies Natalis Polteknaker didedikasikan dalam rangka mengawal agar urusan Ketenegakerjaan ke depan, semakin sentris. Selama ini, urusan ketenagakerjaan banyak dianggap hanya sebagai isu-isu pinggiran, residual yang merupakan sisa-sisa atau dari masalah-masalah sebelumnya.
"Ke depan, urusan ketenagakerjaan harus bisa ke tengah (mainstream). Untuk bisa ke tengah, maka harus bisa main juga hulu, dengan menyiapkan SDM-SDM yang akan mengawal atau berkiprah di dunia ketenagakerjaan," ujarnya.
Baca Juga: LIVE STREAMING: Tolak Kenaikan BPJS, Massa Buruh Demo di Kemenaker
Aris mengungkapkan, Polteknaker didirikan tidak hanya untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan atau jabatan di Kemnaker, tapi juga untuk pekerjaan-pekerjaan bagi stakeholder ketenagakerjaan. Bagaimana ketenagakerjaan bisa berkontribusi menyiapkan SDM-SDM di dunia usaha dan dunia industri, baik dengan SDM, K3 dan relasi industri atau hubungan industrial.