Disebut Bawaan Tito, Idham Azis: Patung Pancoran Diam Aja Banyak Gak Suka

Rabu, 06 November 2019 | 15:28 WIB
Disebut Bawaan Tito, Idham Azis: Patung Pancoran Diam Aja Banyak Gak Suka
Prosesi Pedang Pora saat penyerahan tongkat komando Kapolri Jenderal Idham Azis. (Suara.com/Arga).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jabatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia kekinian resmi dipegang Jenderal Idham Azis. Hari ini, Jenderal (Purn) Tito Karnavian resmi menyerahkan tongkat komando pada Idham di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Pada kesempatan tersebut, Idham mengklaim banyak pihak yang tidak suka jika dirinya didapuk menjadi Kapolri. Namun,Idham tidak menceritakan lebih jauh siapa pihak-pihak yang disinggungnya.

Eks Kapolda Metro Jaya tersebut hanya menanggapinya sebagai sebuah candaan. Sedikit berseloroh, Idham sempat mengucapkan Patung Pancoran.

"Patung Pancoran yang diam saja banyak yang tidak suka, apalagi saya. Jadi abang-abang kalau suka terima kasih, kalau tidak suka ya saya tinggal," kata Idham, Rabu (6/11/2019).

Baca Juga: Dilantik Pekan Ini, Begini Kabareskrim Pilihan Kapolri Idham Azis

Idham juga menepis tudingan miring karena disebut-sebut menjadi orang bawaan Tito Karnavian. Tudingan tersebutlah, yang kemudian membawa Idham akhirnya menjadi Kapolri.

"Banyak yang bilang saya orang Pak Tito, saya polisi ya pasti saya orangnya Kapolri. Masa saya orangnya Pangkostrad, masa saya orangnya Danjen Kopassus," sambungnya.

"Saya minta maaf gaya saya memang seperti inilah. Saya tidak tahu kenapa Pak Presiden bisa memilih saya (menjadi Kapolri)," papar Idham.

Sebelumnya, Polri menghelat acara tradisi pengantar tugas di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).

Kegiatan dengan tema "Pengabdian Bhayangkara Sejati Untuk Indonesia Maju" ini terdapat tiga rangkaian acara. Pertama, Upacara Serah Terima Panji-Panji Kepolisian Republik Indonesia Tribrata.

Baca Juga: Di depan Ketua KPK, Kapolri Idham Azis Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan

Selanjutnya, rangkaian kedua adalah Tradisi Pengantar Tugas. Terakhir adalah Tradisi pelepasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI