9 Warga AS Tewas di Meksiko, Trump Nyatakan Perang Melawan Kartel

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 06 November 2019 | 10:03 WIB
9 Warga AS Tewas di Meksiko, Trump Nyatakan Perang Melawan Kartel
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. [AFP/Brendan Smialowski]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah orang bersenjata membunuh sembilan wanita dan anak-anak dalam serangan paling berdarah terhadap orang Amerika Serikat di Meksiko selama bertahun-tahun, dan mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menawarkan bantuan kepada negara tetangga itu guna memberantas kartel obat bius yang diyakini berada di belakang serangan itu.

Sembilan orang yang tewas dalam serangan Senin (5/11/2019) siang di perbatasan Chihuahua dan negara bagian Sonora adalah keluarga dari warga Meksiko-Amerika LeBaron, Langford, Miller dan Johnson, anggota komunitas Mormon yang memisahkan diri yang menetap di perbukitan dan dataran Meksiko utara beberapa dekade yang lalu.

Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan rongsokan kendaraan yang hangus berasap dan penuh dengan lubang peluru yang tampaknya mengangkut sejumlah korban di jalan tanah serangan itu terjadi.

"Ini untuk rekaman," kata suara pria yang berbicara bahasa Inggris dengan aksen Amerika, di luar kamera, tersendat haru.

Baca Juga: Insiden Penembakan Kelompok Separatis di Thailand Tewaskan 15 Orang

"Nita dan empat cucu saya dibakar dan ditembak," kata lelaki itu, yang tampaknya merujuk pada Rhonita LeBaron, satu dari tiga perempuan yang tewas dalam serangan itu.

Reuters tidak dapat memverifikasi video secara independen.

Seorang kerabat, Julian LeBaron, menyebut insiden itu pembantaian dan mengatakan beberapa anggota keluarga dibakar hidup-hidup.

Dalam sebuah pesan singkat kepada Reuters ia menulis bahwa empat anak laki-laki, dua perempuan dan tiga perempuan terbunuh. Beberapa anak yang melarikan diri dari serangan itu hilang selama berjam-jam di pedesaan sebelum ditemukan, katanya.

Dia mengatakan tidak jelas siapa yang melakukan serangan itu.

Baca Juga: Pesta Halloween Berubah Jadi Drama Penembakan, 3 Orang Tewas

"Kami tidak tahu mengapa, meskipun mereka telah menerima ancaman tidak langsung. Kami tidak tahu siapa yang melakukannya," katanya kepada Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI