Suara.com - Fahri Hamzah kemudian mempertanyakan kata bilateral yang ditulis Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengunggah foto pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11/2019).
Dalam foto yang diunggah di Twitter pada Sabtu (2/11/2019) itu, Jokowi tampak bersalaman dengan Gianni Infantino .
"Pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Bangkok. Terima kasih atas penunjukan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Sebagai tuan rumah, Indonesia menyambut baik jika Tim Pendahulu FIFA datang untuk berkoordinasi dengan PSSI," tulis Jokowi.
Menurut Fahri Hamzah, penggunaan istilah bilateral oleh Jokowi itu tidak tepat. Sebab FIFA bukan negara, melainkan hanya sebuah organisasi.
Baca Juga: Dipanggil UGM Terkait Plagiarisme, Rektor Unnes Mangkir
"Setahu saya istilah #Bilateral itu hanya untuk negara...FIFA bukan negara kan?..wallahualam," komentar Fahri Hamzah yang diunggah pada Sabtu (2/11/2019) malam.
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini berpendapat bahwa presiden itu tidak boleh terlihat salah.
"Sering saya katakan, karena presiden itu 1 dari hampir 270 juta rakyat yang dipilih untuk memimpin kita seharusnya, 'dia tidak saja tidak boleh salah tapi tidak boleh nampak salah'. Maka harusnya ada lingkaran yang menjaganya. Ini baru berapa minggu salahnya banyak. Ampun," ucap Fahri.
Ia menekankan bahwa seharusnya Presiden tidak boleh mudah berbuat salah, termasuk dalam tulisan.
"Pokoknya presiden itu jangan mudah salah, baik perbuatan maupun perkataan, termasuk tulisan, sayang dengan wibawa saat dia dipilih, harusnya presisi dan nampak dalam kebijakan yang membuat kita semua yakin dengan masa depan kita, masak enggak bisa sih menghindari kesalahan?" imbuh Fahri.
Baca Juga: Dua Mahasiswa Unram Tewas di Pemandian Air Panas Gunung Rinjani
Istilah bilateral, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinya merujuk pada dua belah pihak.