Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memperpanjang masa penahanan Bupati Indramayu Supendi selama 40 hari ke depan. Supendi merupakan tersangka dalam kasus suap pengaturan proyek di lingkungan Pemkab Indramayu tahun 2019.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan selain Supendi, tiga tersangka lainnya juga dilakukan perpanjangan penahanan. Ketiganya yakni Kepala Dinas PUPR Kabupaten Indramayu Omarsyah (OMS), Kepala Bidang Jalan di Dinas PUPR Indramayu Wempy Triyono, dan pihak pemberi suap dari swasta yakni Carsa AS (CAS).
"Perpanjangan penahanan selama 40 hari dimulai tanggal 4 november 2019 sampai dengan 13 desember 2019. Untuk 4 tersangka terkait suap pengaturan proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu tahun 2019," ujar Febri dikonfirmasi, Jumat (1/11/2019).
Febri menuturkan perpanjangan penahanan dilakukan lantaran penyidik KPK masih membutuhkan keterangan tersangka maupun menghadirkan sejumlah saksi untuk melengkapi berkas perkara.
Baca Juga: Jokowi soal Dewas KPK: Percayalah, Mereka yang Terpilih Punya Kredibilitas
Dalam kasus ini Supendi disebut menerima total Rp 200 juta, mulai sejak bulan Mei 2019. Uang Rp 100 juta diduga digunakan untuk THR.
Selanjutnya, 14 Oktober 2019 sejumlah Rp 100 juta yang digunakan untuk pembayaran dalang di acara wayang kulit serta untuk pembayaran gadai sawah.
Sementara Omarsyah menerima uang Rp 350 juta dan sebuah sepeda merek NEO dengan nilai Rp 20 juta. Sedangkan, Wempy diduga menerima Rp 560 juta selama lima kali pada bulan Agustus dan Oktober 2019.
"Uang yang diterima OMS dan WT diduga juga diperuntukkan untuk kepentingan bupati, pengurusan pengamanan proyek dan kepentingan sendiri," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan.
Baca Juga: Mangkrak Pasca OTT KPK, Warga Jogja Nekat Tanami Jagung di Proyek Got