Suara.com - Seorang informan yang disebut membocorkan rincian penting tentang pergerakan pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi diduga menerima hadiah fantastis dari Amerika Serikat (AS).
Dilaporkan Washington Post, pria yang disembunyikan identitasnya itu ditempatkan di sekitar Suriah untuk mengawasai posisi Al Baghdadi selama perburuan pasukan militer Amerika Serikat.
Komando operasi khusus Amerika Serikat menyerang Al Baghdadi di tempat persembunyiannya pada Sabtu (19/20/2019) malam.
Dalam operasi itu, pasukan militer mengerahkan helikopter dan anjing pelacak untuk mengejar Al Baghdadi yang lari melewati terowongan.
Baca Juga: Twitter Larang Iklan Politik, Bos Facebook Bela Diri
Namun Al Baghdadi dikabarkan tewas setelah memicu bom di rompinya. Sang informan berada di lokasi kejadian saat peristiwa berlangsung.
Dua hari berselang, ia dipindahkan bersama keluarganya. Ia diduga menerima hadiah senilai 25 juta USD atau sekitar Rp 351 miliar.
Selain mengabarkan pergerakan Al Baghdadi, informan itu tahu secara rinci lokasi demi lokasi tempat persembunyian pemimpin radikal ISIS.
Lebih lanjut, Washington Post menambahkan, informan tersebut kemungkinan adalah seorang mantan pejabat pemerintahan suatu negara kelompok Sunni yang pindah haluan mendukung ISIS.
Namun, ia membelot dari ISIS setelah salah satu saudaranya dibunuh oleh kelompok radikal tersebut.
Baca Juga: Paspor Hilang, Rina Nose Bersyukur Dibantu KBRI Den Haag
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut kematian Al Baghdadi seperti anjing.