Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut radikalisme bukan merujuk pada kelompok agama tertentu.
Radikalisme kata Mahfud, suatu kelompok atau paham yang ingin mengganti dasar dan ideologi negara dengan cara merusak cara berpikir generasi baru.
"Kita bersepakat, bahwa kita bicara radikalisme bukan menuju kelompok agama tertentu. Radikalisme ya radikalisme, suatu kelompok atau paham yang ingin mengganti dasar dan ideologi negara dengan cara melawan aturan dan kemudian merusak cara berfikir generasi baru, yang menyebabkan anak berpikiran bernegara seperti ini, berkonstitusi seperti ini salah," ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Mahfud mengatakan apapun agamanya, jika ingin mengganti dasar dan ideologi negara dengan cara melawan aturan dan merusak cara berfikir generasi baru adalah radikal.
Baca Juga: ARB Ungkap Perbincangan dengan Wiranto: Khawatir Kebangkitan Islam Radikal
"Itu dia orang Islam atau bukan orang Islam kalau melakukan itu adalah radikal. Tapi kita menangani orang-orang radikal, tidak perduli Islam atau tidak. Bahwa kebetulan ada Islam karena radikalnya, bukan Islamnya," kata dia.
Menurutnya ada yang salah jika mengatakan umat Islam tersinggung karena pemerintah sedang menangani gerakan radikal tersebut. Mahfud menyebut umat Islam tak ada yang tersinggung terkait langkah pemerintah yang sedang menangani gerakan radikal.
"Siapa yang menuduh umat Islam radikal? enggak ada. NU misalnya Enggak radikal, Muhammadiyah Enggak radikal itu kelompok-kelompk kecil yang memang faktanya ada. Itu bukan Islamnya atau tidak Islamnya," ucap Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan, pemerintah bakal menindak siapapun yang terkait gerakan radikal. Karena itu, ia meminta semua pihak membuka data, karena yang radikal bukan hanya orang Islam
"Siapapun akan ditindak. Ada orang lalu secara mensimplifikasi persoalan, itu kok Islam semua yang ditindak. Eggak juga. Buka data siapa saja yang ditindak karena melawan ideologi kan banyak. Bukan hanya orang Islam. Jangan didramatisir, seolah panas, seakan-akan memerangi kelompok tertentu tidak," tandasnya.
Baca Juga: Soal Kasus Wiranto, Politisi PKPI ke Tengku Zul: Lu Jadi Jubir Radikal?