Suara.com - Wakil Ketua DPRD Jakarta dari fraksi Partai Gerindra Mohamad Taufik meyakini pengadaan anggaran untuk beli lem aibon Rp 82 miliar tak akan lolos dari penyisiran pihaknya. Taufik mengatakan tak ada gunanya beli lem aibon terlalu banyak.
Taufik menuturkan, DPRD Jakarta hingga saat ini masih melakukan penyisiran anggaran. Meskipun batas waktu hanya tinggal sedikit atau sampai 30 November, ia optimis parlemen Kebon Sirih itu bisa memenuhinya.
"Keburu, ini sisir satu-satu. Sudah kalau anggaran itu (lem aibon) pasti dicoret, mau ngapain sekolah beli lem. Buat apa coba, buat ngelem?" ujar Taufik di gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
Taufik menyebut ramainya pembahasan soal anggaran Rp 82 miliar untuk beli lem aibon karena draf anggaran Pemprov yang tersebar ke masyarakat. Menurutnya kejadian serupa selalu terjadi setiap tahunnya.
Baca Juga: DPRD Jakarta Bentuk Lima Komisi, Ini Nama Ketua dan Anggotanya
"Kalau dulu kan diskusinya di dalam ruangan, enggak di luar. Jadi kayak gitu-gitu pasti kesisir," jelasnya.
Politikus Partai Gerindra itu menyebut ada tahapan sendiri dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Selama melalui tahapan itu, kata Taufik, anggaran yang janggal akan disisir.
"Kan ada dua tahapan. Sekarang aja lagi disisir per item. Ini kan KUA-PPAS, begitu ada MoU, maka ada pembahasan APBD. Jadi ada dua tahap. Pembahasan APBD turunan dari KUA-PPAS, disisir lagi di komisi," pungkasnya.