Sebelumnya, anggaran Rp 82 Miliar untuk membeli lem Aibon dan bolpoin senilai Rp 123 miliar bagi sekolah di Jakarta berujung polemik.
Kekinian, dokumen soal anggaran itu pada laman penyedia informasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2020, apbd.jakarta.go.id, telah dihapus.
Sebelumnya, dokumen itu masih sempat bisa diakses hingga pukul 22.30 WIB. Dalam laman itu diungggah rincian anggaran pembelian alat tulis kantor (ATK).
Terdapat dua rincian anggaran. Pertama untuk membeli lem aibon bagi 37,500 orang untuk satu tahun dengan nilai anggaran mencapai Rp 82,800,000. Kedua adalah untuk membeli tinta printer dengan nilai anggaran Rp 104,600.
Baca Juga: Kontroversi Dana Lem Aibon dan Bolpoin, Anies Salahkan Sistem Warisan Ahok
Kekinian, ketika Suara.com membuka lagi situs itu, tertulis jadwal belum ada yang dipublikasikan. Padahal, alamat situs yang dimasukan sama persis dengan yang sebelumnya menampilkan dokumen itu.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati mengaku pihaknya sudah merevisi anggaran itu. Namun pihaknya, kata Susi, juga sedang melakukan pemeriksaan ulang.