Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada pengurus Lembaga Pengembangan Tilawah Quran (LPTQ) Provinsi Jabar yang baru untuk mendorong muslim di Jabar menjadi masyarakat qurani dan memasyarakatkan Alquran dalam keseharian.
"Saya kira lima tahun ke depan sebuah rentang waktu yang lebih dari cukup untuk LPTQ membawa masyarakat Jabar lebih qurani," kata Ridwan Kamil usai mengukuhkan kepengurusan LPTQ Jabar periode 2019-2024 di Sutan Raja Hotel and Convention Centre Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (29/10/19).
"Saya titip qurani masyarakat dan memasyarakatkan Alquran kepada keseharian kita," tambah Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil pun tak ingin warga muslim di Jabar tidak hanya berstatus penganut agama Islam semata, tetapi Emil berharap warga beragama Islam fasih membaca Alquran, memahami, dan mengamalkan kitab suci umat muslim itu.
Baca Juga: Filipina Setujui Usulan Indonesia, Sediakan Musala di Tiap Venue SEA Games
Selain itu, Emil berujar urusan akidah dan akhlak harus menjadi benteng kekuatan masyarakat Jabar. Pada pengukuhan pengurus LPTQ Jabar periode 2019-2024 itu, Emil menyatakan alasan mengapa Jabar kini memiliki visi Juara Lahir dan Batin.
Menurut Emil, Jabar tidak bisa hanya membangun urusan duniawi saja tapi spiritualitas atau rohani harus dirancang, distrategikan, dan dianggarkan. Pada akhirnya, visi Jabar Juara Lahir dan Batin memiliki arti provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia harus menjadi provinsi yang Islami tetapi uga modern dan progresif.
"Ada negara Islami tapi tidak modern dan progresif sampai sekarang tidak banyak kemajuan misalnya di beberapa negara di Timur Tengah. Ada juga yang modern, progresif tapi tidak Islami, itu ada di negara-negara barat yang sering jadi referensi kita dalam urusan kemajuan dunianya," tutur Emil.
"Nah, Jabar harus juara keduanya karena tidak bisa hanya membangun urusan duniawi saja tapi spiritualitas atau rohani juga harus (dibangun)," tegasnya.
Adapun Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar memiliki berbagai program unggulan keumatan antara lain Satu Desa Satu Hafidz (Sadesa), One Pesantren One Product (OPOP), English for Ulama, Magrib Mengaji, hingga Subuh Berjamaah Keliling.
Baca Juga: Lokataru: Jokowi Harus Memutus Lingkaran Setan Oligarki
Emil menambahkan, model kepemimpinan di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar saat ini adalah kepemimpinan yang kolaboratif. Pihaknya, lanjut Emil, butuh masukan atau gagasan dari berbagai pihak termasuk LPTQ terkait pembangunan spiritualitas masyarakat Jabar.