Pengamat: Jokowi Bagi-bagi Kursi Kabinet Demi Nasibnya Nanti

Rabu, 30 Oktober 2019 | 14:14 WIB
Pengamat: Jokowi Bagi-bagi Kursi Kabinet Demi Nasibnya Nanti
Pengamat politik Hendri Satrio di ILC TV One (Youtube Indonesia Lawyers Club)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Hendri Satrio memberikan pandangannya terkait mengapa Presiden Jokowi harus membagi-bagi kursi kabinet.

Menurut Hendri, Jokowi punya maksud lain selain membahagiakan banyak orang dengan membagi jabatan menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 ini.

Hal ini disampaikan Hendri ketika menjadi narasumber Indonesia Lawyers Club (ILC) Tv One bertema #ILCMenangisDanTertawa, yang disiarkan pada Selasa (29/10/2019) malam.

Awalnya pembawa acara Karni Ilyas bertanya kepada Hendri, "Dia (Jokowi) bisa jalan sendiri pilih siapa yang dia suka, kenapa dia harus tetap membagi-bagi semua golongan dan partai itu? Apa hanya untuk menyenangkan atau ada maksud lain?"

Baca Juga: Badan Legislasi DPR Diisi 70 Anggota yang Disetujui Rapat Paripurna

Hendri Satrio merasa ada maksud lain Presiden Jokowi akhirnya membagi kabinet untuk banyak golongan dan partai politik. Ada kemungkinan ini adalah persiapan Jokowi setelah tidak lagi menjabat Presiden.

"Presiden pasti melihat presiden-presiden sebelumnya. Bagaimana nasib saya kalau sudah tidak jadi presiden. Kan kalau dia sendirian hari ini menentukan nasibnya sendiri, yang senang itu rakyat. Tapi bagaimana nasib dia nanti setelah tidak jadi presiden lagi," ucap Hendri.

Pengamat politik Hendri Satrio di ILC TV One (Youtube Indonesia Lawyers Club)
Pengamat politik Hendri Satrio di ILC TV One (Youtube Indonesia Lawyers Club)

Ia juga menyinggung keikutsertaan Gibran Rakabuming, anak Jokowi dalam Pilkada Solo sebagai sebuah persiapan bagi Jokowi.

"Ini kan ada tahapan-tahapan yang menurut saya ada kaitannya dengan persiapan Pak Jokowi. Pak Jokowi independen, iya, bebas, iya, tapi dia juga berpikir pragmatis," imbuhnya.

Hendri merasa bakal ada agenda-agenda lain yang muncul di kemudian hari untuk kepentingan masing-masing golongan dan partai. Sehingga tidak heran jika Jokowi mengantisipasi hal itu dengan membagi-bagi kursi kabinet.

Baca Juga: Rapat Paripurna Setujui Komposisi Keanggotaan Seluruh AKD DPR

"Saya sebenarnya capek mendengar teman-temannya bang Fadli Zon yang berbicara, kenapa Prabowo bergabung dengan Jokowi, selalu jawabannya, 'ada hal yang lebih besar untuk bangsa ini', jadi seperti itu menurut saya sudah lah. Enggak usah masyarakat diselimuti dengan kata-kata mengagungkan kebangsaan dan patriotisme," ungkap Hendri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI