Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 100 bus listrik akan mulai mengaspal tahun 2020 mendatang. Keberadaan bus rendah emisi itu akan menggantikan armada Transjakarta yang dianggap sudah tak layak.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Syafrin Liputo mengatakan, untuk pengadaan bus listrik ini, pihaknya masih menggunakan pola kerja sama yang sama dengan TransJakarta. Yakni pengadaan bus dilakukan oleh pihak ketiga selaku operator.
"Targetnya kita berharap tahun depan 100 unit. Belum tender, kami gunakan pola operator ya. Public service obligation sifatnya," ujar Syafrin saat dihubungi, Rabu (30/10/2019).
Nantinya, bus listrik ini akan menjadi bagian dari TransJakarta. Sesuai target, jelas Syafrin, pada tahun depan kontrak operator diarahkan untuk penggunaan bus listrik.
Baca Juga: Transjakarta, Transportasi Massal Pendukung Aktivitas Ibu Kota
"Kan kita punya operator existing ini yang nantinya, yang tahun depan terakhir kontraknya dan diarahkan ke listrik," jelasnya.
Syafrin menjelaskan 100 bus listrik itu akan menggantikan armada TransJakarta milik operator. Namun sampai saat ini, Syafrin masih mempertimbangkan soal harga karena sistem bisnis sekarang TransJakarta membayar upah kepada operator dengan hitungan per kilometer.
"Mereka akan melakukan penggantian armada atau peremajaannya, diarahkan ke situ. Tapi kembali lagi sebenarnya buat kami yang concern-nya itu ke harga bus dulu," pungkasnya.