Suara.com - Sejak ditemukan sedang memeluk jasad Marni, balita berusia dua tahun di Makassar, Sulawesi Selatan kerap memanggil-manggil nama ibunya.
Hal itu disampaikan Karumkit RS Bhayangkara, Kombes Farid Amansyah yang ikut menangani kondisi balita tersebut setelah ditemukan sedang memeluk jasad ibunya di kamar indekos.
Meski diduga mengalami trauma, Farid mengatakan, kondisi balita yang ditemukan berteriak nama ibunya masih dalam keadaan sehat.
"Yang terpenting anak ini sehat, dan tidak terjangkit penyakit saat bersama jasad ibunya yang telah membusuk. Kami pastikan dia saat ini dalam kondisi sehat. Selain itu, kami juga memantau kondisi psikis anak ini agar tidak trauma akan kejadian yang menimpanya," kata Farid seperti dikutip dari Kabarmakassar.com--jaringan Suara.com, Rabu (30/10/2019).
Baca Juga: Balita Ditemukan Peluk Ibunya yang sudah 3 Hari Meninggal, Ini Kondisinya
Farid mengatakan, rumah sakit telah menyiapkan tim psikiater agar bisa memberika trauma healing kepada balita tersebut. Yang jelas, Farid memastikan, kondisi bocah itu kian membaik meskipun kerap memanggil-manggil ibunya.
"Jadi kami sudah arahkan psikiater dan dokter anak untuk terus mendampingi," kata dia.
Selain dilakukan pendampingan secara psikologi, tim dokter RS Bhayangkara juga terus melakukan observasi untuk memastikan agar balita tersebut tak terjangkit virus meski sudah berada selama tiga hari di dekat mayat ibunya.
Diberitakan sebelumnya, warga di Bontonompo Nomor 4, RT 1, RW 6, Kecamatan Pabaeng-baeng, Makassar, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan penemuan mayat Marni di kamar indekos, Senin, (28/10/2019).
Yang bikin geger, sang balita ditemukan sedang memeluk jasad ibunya yang sudah membusuk karena diperkirakan sudah meninggal tiga hari yang lalu.
Baca Juga: Balita di Makassar Ditemukan Peluk Ibunya yang Sudah 2 Hari Meninggal