Gunakan Cat Impor, Pembuatan Jalur Sepeda di Jakarta Capai Rp 62,5 Miliar

Selasa, 29 Oktober 2019 | 18:18 WIB
Gunakan Cat Impor, Pembuatan Jalur Sepeda di Jakarta Capai Rp 62,5 Miliar
Jalur sepeda di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu (21/2).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkap alasan pembuatan jalur sepeda dengan anggaran mencapai Rp 62,5 miliar. Alasannya karena cat yang digunakan untuk pembuatan marka jalur harus diimpor.

Syafrin mengatakan cat tersebut menggunakan bahan coldplastic yang tidak diproduksi di dalam negeri. Selain itu bahan cat tersebut sudah sejak lama digunakan oleh Dishub.

"Yang mahal itu kan marka warnanya, itu impor. Kita belum ada yang produksi jalan negeri terkait coldplastic. Ini sudah e-catalog. Biasa digunakan di dinas perhubungan," ujar Syafrin saat dihubungi, Selasa (29/10/2019).

Cat berbahan coldplastic impor itu kata dia, hanya untuk yang berwarna. Sementara untuk yang berwarna putih sudah bisa dibeli di dalam negeri.

Baca Juga: Anies Baswedan Uji Coba Jalur Sepeda Tahap Dua

Selain itu cat coldplastic ini juga baru kali ini digunakan sebagai marka jalur sepeda. Sebelumnya cat itu digunakan untuk keperluan Dishub yang lain.

"Dari dulu sudah impor dan harganya segitu, karena cuma sekarang programnya baru untuk marka sepeda," jelasnya.

Meski demikian, Syafrin mengaku tidak mengetahui secara rinci alasan Dishub DKI selalu menggunakan cat coldplastic ini. Namun ia menyatakan cat ini memiliki kualitas yang baik dan bisa tahan hingga delapan tahun.

"Daya tahan marka coldplastic bisa sampai 8 tahun, selama jalan tidak rusak," pungkasnya.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah gencar membangun jalur sepeda. Anggaran yang akan diajukan bahkan mencapai Rp 73 miliar.

Baca Juga: Alasan Keamanan, Pemprov DKI Bikin Jalur Sepeda di Trotoar Sudirman

Ajuan anggaran itu tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020. Dalam dokumen itu, dituliskan 'Pemeliharaan rekayasa lalulintas di koridor busway' dengan nilai anggaran yang diajukan adalah Rp 69.272.618.784.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI