Suara.com - Politikus Partai Golkar Meutya Hafid dipercaya untuk menahkodai Komisi I DPR RI. Meytya resmi ditunjuk dan dilantik menjadi Ketua Komisi bidang Pertahanan, Intelejen, dan Informatika.
Dengan menjadi Ketua Komisi I tersebut, otomatimis mereka akan bermitra dengan Kementerian Pertahanan di mana Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Terkait hal tersebut, Meutya berujar tidak akan memberi perlakuan istimewa kepada Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dengan mitra kerja Komisi I lainnya.
“Jadi tentu kita tidak melihat lagi background beliau apa, tapi kita akan saling menghormati sebagai mitra kami sebagai Menteri Pertahanan. Jadi perlakuan akan sama dengan mitra-mitra lainnya, kritisi juga tetap akan sama pengawasan kami terhadap Kementerian Pertahanan juga akan tetap sama," kata kata Meutya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
"Kami harapkan bisa bekerjasama dengan baik dengan Kementerian Pertahanan dalam hal ini Pak Prabowo,” Mutya menambahkan.
Baca Juga: Amien Rais Akan Mengawasi Kerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan
Meutya menuturkan, Komisi I bakal memanggil sejumlah menteri yang menjadi mitra kerjanya.
Pemanggilan tersebut ditujukan untuk mengetahui langsung apa yang menjadi rencana dan agenda setiap kementerian yang menjadi mitra, mulai dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikaai dan Informatika hingga Kementerian Luar Negeri.
“Kita akan coba panggil untuk mengetahui apa yang akan mereka lakukan rencana-rencana apa yang dilakukan oleh Kementerian-Kementerian yang cukup strategis yang berada di bawah ini Komisi I, termasuk tentu Kementerian Pertahanan. Kita ingin tahu pola ke depan dan juga program-program dari Kementerian Pertahanan kurang lebih seperti apa saja,” kata dia.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika saya rasa juga karena menterinya baru, kita juga akan lihat apakah ada terobosan-terobosan baru yang akan di lakukan oleh menterinya,” Meutya menambahkan.
Baca Juga: Restui jadi Pembantu Jokowi, Amien Rais Beri Syarat ke Prabowo