Janji Kapolda Tangkap Kawanan Debt Collector Meresahkan di Jakarta

Selasa, 29 Oktober 2019 | 11:46 WIB
Janji Kapolda Tangkap Kawanan Debt Collector Meresahkan di Jakarta
Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono menyatakan, pihaknya bakal menindak tegas kawanan penagih utang atau debt collector yang meresahkan masyarakat. Ia menegaskan, polisi bakal melakukan penindakan tanpa menunggu adanya laporan dari masyarakat terkait kasus tersebut.

"Kalau kita tahu (debt collector meresahkan) kita bisa langsung tindak," ucap Gatot di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (29/10/2019).

Belakangan, aparat Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat mencocok delapan debt collector yang menyekap seseorang dalam hotel. Gator memastikan, pihaknya bakal menindak tegas para pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Kita bakal proses secara hukum, ini akan menjadi atensi kita," katanya.

Baca Juga: Selain Sekap Engkos Kosasih, Penagih Utang Juga Minta Uang Tunggu Rp 5 Juta

Sebelumnya, aparat Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat meringkus total delapan buntut intimidasi serta penyekapan terhadap Engkos Kosasih, Direktur Utama PT Maxima. Penyekapan terhadap Engkos terjadi di Hotel Grand Akoya Taman Sari, Jakarta Barat.

Mereka yang dicokok pada Minggu (27/10) adalah Arie, Juarman, Moksen, Husin, Fajar, Fisal, dan Farid. Sementara, satu orang lainnya bernama Arif Boamona merupakan bos PT Hai Sua Sentosa Jaya.

Penyekapan terhadap Engkos bermula saat PT Maxima menjalin kontrak dengan Ucu Suryana, kontraktor yang menggarap proyek renovasi Hotel Grand Akoya. Kala itu, kontrak sepakat pada angka Rp 31 miliar.

Selanjutnya, Ucu memberi uang pada Engkos senilai Rp 100 juta guna keperluan surat menyurat. Berjalannya waktu, Ucu menagih uang pada Engkos lantaran proyek tersebut mangkrak.

Selanjutnya, Arif bersama tujuh anak buahnya menyambangi Hotel Grand Akoya tempat Engkos bekerja. Mereka memaksa Engkos untuk menandatangani surat penagihan utang mencapai Rp 250 juta.

Baca Juga: Melawan, Bos Penagih Utang Penyekap Engkos Kosasih Didor Polisi

Para tersangka juga menyekap dan mengawasi Engkos selama lima hari di hotel tersebut. Dalam jangka waktu tersebut, Engkos diminta untuk melunasi utang tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI