Suara.com - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengkritisi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal anggaran pembangunan jalur sepeda. Menurutnya, anggaran tersebut terlalu besar dan berpotensi korupsi.
Hal tersebut dikatakan Ferdinand melalui akun media sosial twitternya @ferdinandhaean2. Ia menyebut anggaran Rp 73 miliar untuk 63 KM jalur sepeda terlalu besar.
"Jalur Sepeda Anies Baswedan : 63 KM = 73 Miliar 1 KM = Rp.1,158 Miliar 1 Meter = Rp.1.158.000," ujar Ferdinand, Selasa (29/10/2019).
Ferdinand lantas meminta konsep rinci jalur sepeda ini harus dijelaskan. Menurutnya, anggaran ini terlalu besar bahkan jika jalur sepeda dibuat mewah dengan karpet dari Iran.
Baca Juga: AHY Ditolak Jokowi Jadi Menteri? Demokrat: Kami Tak Pernah Ajukan
"Mahalnya anggaran ini harus dijelaskan konsepnya seperti apa. Andai menggunakan karpet dari Iran pun, 1 KM tidak sampai Rp 1 M," katanya.
Namun, kata Ferdinand, ia tidak percaya jika uang tersebut hanya digunakan untuk mengecat jalur sepeda. Bahkan, Ferdinand menyebut anggaran itu telah dinaikkan jumlahnya dari biaya seharusnya atau mark up dan ada indikasi korupsi.
"Konsep jalurnya kalau hanya pengecetan, maka saya tak ragu bilang Pemda DKI ini mark up anggaran. Berpotensi merugikan negara alias potensi korup," kata dia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menggencarkan pembangunan jalur sepeda sampai tahun 2022 mendatang. Anggaran yang akan diajukan bahkan mencapai Rp 73 miliar.
Pengajuan anggaran itu tercantum dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2020. Dalam dokumen itu, dituliskan 'Pemeliharaan rekayasa lalulintas di koridor busway' dengan nilai anggaran yang diajukan adalah Rp 69.272.618.784.
Baca Juga: Demokrat Tak Yakin Megawati Dendam ke SBY sampai ke Anak Cucunya
Nilai anggaran sebelumnya yang diajukan adalah Rp 4.498.769.742 untuk tujuan yang sama. Jika ditotal, jumlahnya mencapai lebih dari Rp 73 miliar.