Trump mengatakan, dia tidak memberi tahu para pemimpin kongres, termasuk Ketua parlemen AS Nancy Pelosi, tentang serangan itu sebelumnya, karena khawatir akan dibocorkan ke publik.
Pembunuhan Al Baghdadi terjadi pada saat genting, saat Trump dikecam oleh anggota kongres karena menarik pasukan dari Suriah.
Sementara Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, kematian Al Baghdadi menjadi kerugian terbesar dari ISIS.
"Sebab, dia bukan hanya pemimpin, tapi pendiri ISIS. Dia adalah pemimpin inspirasional bagi kaum teroris," kata Esper.
Baca Juga: Trump: Abu Bakar Al Baghdadi Akhirnya Tewas seperti Pengecut, Sempat Nangis
Ia menuturkan, Presiden Trump memimpin langsung rapat-rapat persiapan sebelum serangan mematikan itu dilakukan.
"Presiden menyetujui serangan ini. Kami, tentu saja, tidak berniat menangkapnya. Kami bergerak untuk membunuhnya."
Dalam serangan tersebut, kata dia, Al Baghdadi sudah diminta untuk menyerahkan diri hidup-hidup. Namun, Al Baghdadi menolak.
"Dia menolak menyerah, malah mengaktifkan rompi bom bunuh diri."
Setelah kematian Al Baghdadi, Esper menuturkan AS dan masyarakat dunia harus mewaspadai aksi balas dendam para pengikut ISIS.
Baca Juga: Video Detik-detik Terbunuhnya Gembong ISIS Abu Bakar Al Baghdadi