Pengamat LIPI Harap Kabinet Indonesia Maju Tonjolkan Soliditas

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 27 Oktober 2019 | 02:55 WIB
Pengamat LIPI Harap Kabinet Indonesia Maju Tonjolkan Soliditas
Dengan suasana santai sambil duduk di pelataran Istana Kepresidenan, Jokowi memperkenalkan satu persatu Menteri yang akan menjadi pembantunya selama lima tahun ke depan. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembentukan Kabinet Indonesia Maju yang terdiri dari 34 menteri dan empat pejabat negara setingkat menteri diharapkan bisa menonjolkan soliditas dan sinergi yang kuat.

Harapan tersebut disampaikan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro seperti dilansir Antara di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

Lebih lanjut, dia mengemukakan hal tersebut dibutuhkan untuk mewujudkan kemajuan pembangunan nasional lebih besar dibanding pemerintahan sebelumnya.

"Kabinet kerja periode kedua Jokowi perlu menonjolkan soliditas, sinergi dan koordinasi yang baik sehingga mampu menghasilkan kerja-kerja yang lebih konkret dan bermanfaat," katanya.

Baca Juga: Pengamat: Pengangkatan Wakil Menteri Dimungkinkan Masih Berlanjut

Dalam kabinet baru di Pemerintahan Jokowi dan Maruf, sejumlah menteri lama dipertahankan antara lain Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Kemudian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang sebelumnya menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang sebelumnya menjabat Menteri Sosial, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Dia berharap dengan formasi menteri saat ini, baik dengan wajah lama dan baru, dapat menghasilkan kemajuan yang lebih besar dibanding periode pemerintahan 2014-2019 di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kerja cepat, tepat dan produktif diperlukan untuk segera merealisasikan tujuan-tujuan pembangunan Indonesia, membawa Indonesia lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan pesan kepada kabinetnya agar tidak korupsi selama menjabat.

Baca Juga: Pengamat: Makin Banyak Menteri atau Wamen 'Genit', Makin Cepat Reshuffle

"Kedua, tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden," kata Presiden Joko Widodo di tangga Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (23/10/2019).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI