KKP Diminta Tak Tenggelamkan Kapal, Kadin: Lebih Baik Dikasih Nelayan

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 17:09 WIB
KKP Diminta Tak Tenggelamkan Kapal, Kadin: Lebih Baik Dikasih Nelayan
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto (kedua dari kiri) dalam acara diskusi di kawasan Cikini pada Sabtu (26/10/2019). [Suara.com/Fakhri Fuadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) tidak ingin agar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhi Prabowo mengikuti jejak Susi Pudjiastuti yang kerap menenggelamkan kapal asing pencuri ikan.

Menurut Kadin, Kapal sitaan tersebut dianggap lebih baik diberikan ke nelayan.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan jika diberikan ke nelayan, kapal sitaan itu akan lebih berguna untuk menambah daya tampung ikan nelayan. Selain untuk nelayan, kata Yugi bisa juga diberikan ke pihak tertentu untuk kebutuhan lain.

"Kalau sudah ada kepastian hukum dikasih ke nelayan, dikasih ke universitas untuk penelitian, kasih ke koperasi. Kalau ikannya banyak tapi kapalnya enggak ada kenapa enggak dikasih?" ujar Yugi di Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (26/10/2019).

Baca Juga: Edhy Prabowo Gantikan Susi Pudjiastuti di KKP, Bisa Tenggelamkan Kapal?

Ia beranggapan, sebenarnya tujuan Susi menenggelamkan kapal demi menunjukan kedaulatan kepada luar negeri sudah bagus. Namun, lima tahun melakukan hal seperti itu menurutnya sudah cukup.

"Tujuannya untuk kasih tahu kedaulatan, sudah lima tahun masa kedaulatan terus?" jelasnya.

Selain itu, ia minta nantinya Edhi fokus membenahi sektor perikanan agar tidak lagi mengimpor ikan. Jumlah ikan di Indonesia, kata Yugi, sudah banyak dan kapasitas penampungnya yang harus ditingkatkan.

"Mestinya itu dulu cari, jangan impor. Kita kan sebagian saya denger impor dengan Peraturan menteri perindustrian dari pada perusahaan bangkrut, kita impor," katanya.

Baca Juga: Susi Kembali Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Malaysia dan Vietnam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI