Suara.com - Meskipun jajaran Kabinet Indonesia Maju baru diumumkan, prediksi terkait reshuffle telah diungkapkan sejumlah pihak.
Salah satu yang memprediksi reshuffle kabinet adalah Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio.
Ia mengungkapkan, sikap para menteri maupun wakil menteri (wamen) di media bisa memicu reshuffle.
Menurut Hendri Satrio, jika menteri atau wamen banyak tingkah hingga ramai diberitakan media, maka bisa jadi mereka terhempas gelombang reshuffle.
Baca Juga: Minta Maaf Relawan Tak Dapat Jatah Menteri, Wapres Maruf: Mudah-Mudahan Ada
"Prediksi Reshuffle nih ya, makin banyak Menteri atau Wamen yang "genit" gaduh di media, makin cepet deh Reshuffle #Hensat," tulis @satriohendri di Twitter, Jumat (25/10/2019).
Sebanyak 34 menteri Kabinet Indonesia Maju telah diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka dilantik bersama dua pejabat setingkat menteri, satu kepala lembaga pemerintah non-kementerian, dan satu kepala lembaga non-struktural pada Rabu (23/10/2019).
Kabinet tersebut, seperti kata Jokowi, terdiri dari 45 persen kalangan partai politik dan 55 persen kalangan profesional.
Dua hari kemudian, Jumat (25/10/2019), Jokowi melantik 12 wakil menteri untuk 11 kementerian. Hanya Kementerian BUMN yang memiliki dua wamen.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Umumkan 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju