Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan memilih 34 menteri dan 12 wakil menteri untuk membantunya menjalankan pemerintahan periode 2019-2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai dari jumlah menteri dan wamen yang telah terpilih, terlihat adanya kawin silang antara profesional dan kompromi politik.
Kawin silang yang dimaksudkan Adi terkait beragam latar belakang para menteri dan wamen yang dipilih Jokowi. Dari jumlah menteri dan wamen itu juga ada beberapa yang memang tidak memiliki latar belakang sesuai dengan tugasnya.
"Kalau saya melihat rata-rata wamen atau menteri ini kawin silang antara keinginan antara kerja profesional dengan kompromi politik," kata Adi dalam diskusi bertajuk 'Kabinet Bikin Kaget' di kawasan Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat pada Sabtu (26/10/2019).
Baca Juga: Sudah Mati-matian, Hanura Kecewa Tak Kebagian Kue di Kabinet Jokowi
Dirinya tidak masalah kalau memang adanya kawin silang dalam Kabinet Indonesia Maju. Asalkan menurut para menteri dan wamen mampu menjalan tugas sesuai dengan bidangnya.
Dengan demikian, Adi juga melihatnya sudah sepatutnya para menteri dan wakil menteri bisa mengerjakan apa yang diminta Jokowi dalam pemerintahannya. Dengan kata lain semua unsur baik dari parpol, profesional bahkan relawan pun mendapatkan jatah kursi menteri dan wamen.
"Kabinet kali ini adalah kabinet kompromi dan keinginan kerja profesional makanya tidak ada alasan lagi bagi teman-teman menteri tidak mewujudkan semua keinginan janji Jokowi sebagai presiden," katanya.