Tentara Rusia Tembak Mati 8 Rekannya, Diduga Alami Masalah Kejiwaan

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 13:59 WIB
Tentara Rusia Tembak Mati 8 Rekannya, Diduga Alami Masalah Kejiwaan
Ilustrasi tentara (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang tentara Rusia menembak mati delapan rekan seperjuangannya dan melukai dua tentara yang lain di pangkalan militer Timur Jauh Rusia, yang terletak di antara Siberia dan Samudera Pasifik.

Penembakan itu terjadi di unit militer No. 54160 di Desa Gorny, tidak jauh dari Kota Chita, Jumat (25/10/2019) malam.

Dikutip dari BBC, Komite Investigasi Rusia mengatakan, penembakan itu terjadi pada pukul 18:15 waktu setempat.

Kini sang prajurit, Ramil Shamsutdinov, telah ditahan. Diduga ada masalah pada kesehatan mentalnya.

Baca Juga: Sosok Terawan Agus Putranto, Dokter Tentara yang Jadi Menteri Kesehatan

Investigasi kasus pembunuhan ini pun sedang berlangsung.

Kementerian pertahanan mengatakan bahwa tembakan dilepaskan ketika proses pergantian penjaga di pangkalan di wilayah Transbaikal.

Shamsutdinov, yang merupakan seorang wajib militer, menewaskan dua perwira dan enam prajurit lainnya.

Media Rusia melaporkan bahwa tersangka menargetkan korbannya di kepala.

Sebuah komisi khusus yang dipimpin oleh Wakil Menteri Pertahanan Andrey Kartapolov lantas terbang ke wilayah tersebut untuk menyelidiki penembakan itu.

Baca Juga: Tentara India - Pakistan Adu Tembak di Perbatasan, 9 Orang Tewas

Unit militer No. 54160 menampung brigade artileri dan brigade rudal. Unit ini memiliki rudal Iskander, yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Sementara itu, dinas militer di Rusia diwajibkan bagi semua warga negara pria berusia 18-27 tahun. Mereka biasanya bertugas selama 12 bulan, kemudian bisa menandatangani kontrak profesional untuk lanjut di angkatan bersenjata.

Pada pertengahan 2000-an, kelompok-kelompok aktivis HAM melaporkan adanya kekerasan yang meluas serta penindasan, yang dikenal sebagai "dedovshchina", terhadap wajib militer baru di angkatan bersenjata Rusia.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Rusia membanggakan modernisasi militernya dan mengaku tengah memberantas perundungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI