Suara.com - Sebanyak 39 mayat ditemukan dalam kontainer pendingin sebuah truk di Grays, Essex, Inggris pada Rabu (23/10/2019) dini hari. Semua korban merupakan migran.
Korban terdiri dari delapan wanita dan 31 pria. Mayat-mayat ini ditemukan mengenakan pakaian minim dan hampir telanjang.
Dilansir dari Mirror pada Sabtu (26/10), petugas menemukan sidik jari berdarah di bagian dalam pintu kontainer tersebut.
Seorang sumber mengatakan: "Ketika pintu dibuka, saksi mata pertama terkejut melihat puluhan mayat bertumpuk di atas satu sama lain."
Baca Juga: Mau Jadi Destinasi Dunia, Tanjung Puting Harus Ada Visi dan Standar Global
Mayat yang paling dekat dengan pintu kondisinya memprihatinkan dan telah mengalami rigor mortis. Sidik jari berdarah ditemukan sepanjang bagian dalam pintu kontainer.
Polisi menduga para korban menggedor pintu kontainer untuk meminta bantuan sebelum akhirnya ditemukan telah menjadi mayat.
Sejauh ini polisi telah menangkap empat orang terkait kasus penemuan 39 mayat tersebut.
Salah satuya, pasangan suami istri bernama Joanna dan Thomas Maher, keduanya berusia 38 tahun, dari Warrington, Cheshire. Mereka merupakan pemilik truk yang menjual kendaraan itu kepada sebuah perusahaan di Irlandia setahun lalu.
Polisi masih menginterogasi Joanna dan Thomas Maher tentang dugaan kasus perdagangan manusia dan 39 pembunuhan orang.
Baca Juga: Mendikbud Nadiem Ngaku Langsung On Fire Tiap Kali Ketemu Guru
Sopir truk kontainer bernama Mo Robinson (25 tahun) asal Irlandia Utara juga telah ditangkap.
Lalu seorang pria lain berusia 48 tahun dari Irlandia Utara juga ditangkap di Bandara Stansted Essex.
Kontainer tersebut diyakini telah melakukan perjalanan dengan kapal barang MV Clementine, yang berlayar dari Zeebrugge, Belgia pada jam 3 sore hari Selasa.