Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar acara karnaval dengan tajuk Jakarta Langit Biru. Acara tersebut akan menggelar pawai kendaraan listrik.
Rencananya, karnaval tersebut akan diselenggarakan pada Minggu (27/10/2019) mulai pukul 14.00 WIB hingga 18.00 WIB. Pada tanggal yang sama, hari itu bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-74. Selain itu acara ini juga bermaksud memperingati hari Sumpah Pemuda ke-91 pada tanggal 28 Oktober 2018.
Rute karnaval dimulai dari kawasan Patung Pemuda (Bundaran Senayan), Jakarta Selatan, menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Selanjutnya kembali lagi ke Patung Pemuda. Diperkirakan total jarak tempuhnya adalah sekitar 10 km. Karnaval ini akan berlangsung selama 50 menit.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan acara ini merupakan bentuk dukungan Pemprov terhadap kendaraan ramah lingkungan. Menurutnya kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Kaji Penggunaan Skuter Listrik di Trotoar
"Tentunya, ini juga sesuai dengan Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 Tentang Pengendalian Kualitas Udara," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Jumat (25/10/2019).
Diperkirakan 470 kendaraan listrik akan mengikuti karnaval ini. Jenisnya juga beragam, seperti sepeda motor, mobil, taksi, bus, hingga bajaj listrik.
"Target kami untuk kendaraan ini nanti ada 470 kendaraan yang akan memeriahkan karnaval," kata Saefullah.
Bahkan, Saefullah menyebut acara ini berniat memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori kendaraan listrik terbanyak. Dia melanjutkan, acara ini nanti akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori kendaraan listrik terbanyak.
Namun pihaknya baru berhasil mengumpulkan 315 kendaraan listrik yang akan ikut dalam karnaval tersebut. Karena itu ia mengajak masyarakat yang memiliki kendaraan rama lingkungan ini untuk berpartisipasi.
Baca Juga: Pejabat Kemenhub Bakal Pakai Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas
"Keberhasilan suatu event perlu adanya dukungan masyarakat. Jadi, tidak semuanya aksi pemerintah, dukungan masyarakat itu juga sangat dibutuhkan," jelas Saefullah.