Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengkritisi soal kegiatan keagamaan yang menyimpang di masjid. Mahfud mengatakan masjid didirikan bukan untuk menjadi tempat mengadu domba.
Mahfud mengatakan masjid seharusnya menjadi tempat ibadah dan membangun persaudaraan. Terlebih lagi kegiatan pengajian di lingkup kantor-kantor pemerintahan.
"Masjid dan pengajian di kantor-kantor itu untuk membangun persaudaraan dan kesejukan. Tidak boleh (untuk) mengadu domba," ujar Mahfud di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (25/10/2019).
Ia menuturkan, tidak boleh ada kegiatan yang justru menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Contohnya kata Mahfud, dengan menyebut kelompok atau orang lain yang tidak sepemaham sebagai kafir.
Baca Juga: Puluhan Penjarah Mau Robohkan Masjid Amal Silaturrahim Pakai Eskavator
"Tidak boleh bersifat takfiri, menganggap orang lain kalau tidak sepakat dengan dia musuh, adalah kafir dan sebagainya," jelasnya.
Karena itu Mahfud ingin masjid di lingkungan Pemerintah ke depannya dikelola dengan baik agar kegiatan yang mengadu domba itu tidak terjadi. Menurutnya kehidupan keberagaman di Indonesia sudah dijamin lewat Pancasila.
"Pesan saya ke (pengurus) masjid, agar masjid-masjid pemerintah itu dikelola secara baik sebagai pembawa pesan agama. Apa pesan agama paling pokok? Membangun kedamaian di hati, membangun persaudaraan sesama umat manusia," pungkasnya.