Suara.com - Korban jiwa akibat kericuhan di Chile dilaporkan bertambah menjadi 19 orang pada Kamis (24/10/2019). Aksi demonstrasi di negara itu terus berlanjut, meskipun pemerintah sudah membatalkan kenaikan tarif kereta bawah tanah.
Menurut Kantor Kejaksaan Santiago, Agustin Juan Coro Conden, yang berkewarganegaraan Peru, meninggal dunia setelah seorang pria melepaskan tembakan ke segala arah untuk melindungi tokonya yang dijarah di Kota Puente Alto.
Sebagian besar kematian disebabkan oleh kericuhan selama penjarahan pada Minggu pekan lalu.
Pekan lalu, pengunjuk rasa melompati pintu putar di stasiun metro di ibu kota tanpa membayar tiket sebagai bentuk protes atas kenaikan tarif sebesar empat persen.
Baca Juga: Unggahan di Facebook Picu Kerusuhan, 4 Warga Bangladesh Tewas
Untuk mencegah eskalasi krisis, Presiden Sebastian Pinera pun membatalkan kenaikan tarif kereta, menaikkan upah minimum karyawan, dan menunda kenaikan harga listrik sampai tahun depan.
Menurut Badan Statistik Chile, setengah dari jumlah total buruh di negara itu menghasilkan USD 550 atau kurang per bulannya.
Pemerintah Chile mendeklarasikan masa darurat 15 hari pada Sabtu lalu.
Sumber: Kantor Berita Anadolu
Baca Juga: Terkuak, Abdul Basith Cs Rancang Aksi Kerusuhan di Rumah Soenarko