Ketiga Nyamuk Lebih Cepat Berkembang di Suhu Panas
Achmad menuturkan, suhu panas berpotensi menimbulkan permasalahan baru yakni penyakit yang ditimbulkan akibat populasi nyamuk yang semakin banyak. Dia mengakui jumlah jentik nyamuk yang terdeksi di beberapa wilayah akibat cuaca panas yang terjadi beberapa hari ini.
"Beberapa penelitian dari BMKG, memang pada musim, kondisi suhu, kelembaban tertentu populasi nyamuk tumbuh dengan cepat, oleha karena itu kita antisipasi pada musim pancaroba seperti ini kita akan mewaspadai betul tumbuh suburnya populasi nyamuk, nah ini yang kemudian harus diwaspadai karena nyamuk itu kan faktor penyakit," kata Achmad.
Masyarakat diminta untuk lebih peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membiarkan nyamuk berkembang dengan cara rutin menguras bak mandi, membersihkan genangan air, tidak menggantung baju terlalu lama, membersihkan tanaman liar hingga menanam tanaman anti-nyamuk.
Baca Juga: Panas Terik Bikin Kulit Kering, Ini Tips dari Pakar
Keempat Gunakan Suncream
Achmad menyebut selain untuk menahan pigmen kulit agar tak terpancing menjadi hitam, suncream juga berfungsi menahan paparan sinar matahari agar tidak berujung ke penyakit kanker kulit.
"Paparan berlebihan terhadap itu, salah satu yang kemudian berpotensi menyebabkan mutasi genetik pada kulit yaitu kanker itu karena paparan matahari yang berlebihan," kata dia.
Namun, dia menegaskan yang terpenting adalah menjaga kelembaban tubuh dengan perbanyak minum agar tak dehidrasi.
Penyebab suhu panas
Baca Juga: Menangkal Suhu Panas di Jakarta, Ini 5 Cara Aman Beraktivitas di Luar
Diketahui, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.