Pesan Ryamizard ke Prabowo: Khilafah dan ISIS Harus Dihancurkan

Kamis, 24 Oktober 2019 | 18:05 WIB
Pesan Ryamizard ke Prabowo: Khilafah dan ISIS Harus Dihancurkan
Ryamizard Ryacudu seusai melaksanakan serah terima jabatan atau Sertijab Menhan kepada Prabowo di Gedung A.H Nasution, Kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ryamizard Ryacudu mengatakan persoalan radikalisme merupakan masalah utama yang harus segera diselesaikan penggantinya, Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Hal itu dikatakan Ryamizard usai melaksanakan serah terima jabatan atau Sertijab Menhan kepada Prabowo di Gedung A.H Nasution, Kantor Kemenkumham, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Ryamizard pun berpesan kepada Prabowo melanjutkan pekerjaan rumah di Kemenhan untuk memberantas paham khilafah dan kelompok ISIS yang kini menjalar di Indonesia.

"Khilafah tuh, ISIS harus dihancurin," tegasnya.

Menurut Ryamizard paham radikalisme merupakan ancaman yang paling berbahaya terhadap ideologi Pancasila. Apalagi, paham tersebut pun dikatakan Ryamizard telah terpapar pula ke jajaran TNI.

Baca Juga: Prabowo ke Ryamizard: Dia Tahu Semua Rahasia Saya, Jangan Dibuka lah Pak

"Ini paling sangat berbahaya kenapa berbahaya, karena dia akan mengubah ideologi Pancasila, (dengan) khilafah dan lain-lain. Saya sampaikan pada waktu di Mabes TNI ini sudah terpapar 3 persen. Bayangkan dari jumlahnya berapa banyak, belum PNS apalagi mahasisa, BUMN sendiri banyak," tuturnya.

Ryamizard pun mengatakan bahwasanya ancaman terhadap paham radikalisme merupakan pekerjaan rumah atau PR yang mesti diselesaikan Prabowo tatkala menjabat sebagai Menhan. Sehingga, diharapkan paham radikalisme itu pun tidak semakin meluas.

"Nah ini adalah pekerjaan rumah kita Pak Prabowo. Kita setop ini bertambahnya di TNI dan keluarga besar," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI