Suara.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan alias KontraS menganggap Komjen Idham Azis yang akan menjadi Kapolri menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian, tidak akan memberikan dampak baik bagi korps Bhayangkara.
Salah satunya soal perkembangan pengungkapan kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Staf Divisi Pemantauan Impunitas KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, mengatakan Idham sendiri merupakan salah satu bagian Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang bertugas menuntaskan kasus Novel.
Namun, kasus tersebut masih tak kunjung selesai bahkan setelah enam bulan tim itu dibentuk.
Baca Juga: Calon Tunggal Kapolri, Idham Azis Tetap Dites DPR
"Dari situ sebenarnya kami juga punya keraguan, atau dalam tanda kutip, punya pesimisme ketika Pak Idham itu menjadi calon tunggal menggantikan Pak Tito Karnavian," ujar Dimas di kantor KontraS, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Karena itu, ia menganggap ketika Idham menjabat sebagai Kapolri, pengungkapan kasus Novel juga tidak akan mengalami perkembangan signifikan.
Pasalnyam Idham yang notabene bagian dari tim yang gagal mengungkap kasus Novel masih akan terlibat ke depannya.
"Dia masuk dalam tim atau lingkaran untuk mengungkap kasus Pak Novel, yang mana itu belum diselesaikan oleh Kapolri dan ketika di periodenya Pak Idham itu akan juga terbengkalai kasusnya," jelasnya.
Selain itu, Dimas juga menyoroti ihwal Idham yang menjadi calon tunggal Kapolri. Menurutnya masih banyak panglima tinggi (Pati) lain yang juga layak menjadi Kapolri.
Baca Juga: IPW: Pencalonan Idham Azis Jadi Kapolri Cacat Administrasi
Karena itu, ia meminta agar penunjukan Idham sebagai calon tunggal Kapolri harus terbuka kepada masyarakat.
Masyarakat, kata Dimas, juga harus memberikan penilaian terhadap kualitas Idham yang akan menjadi Kapolri.
"Dalam konteks pemilihan dengan mengedepankan integritas, kapasitas, dan juga akuntabilitas. Itu perlu ada keterbukaan pencalonan Kapolri itu sendiri," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Komjen Polisi Idham Azis sebagai Kepala Kepolisian Indonesia. Kini Idham masih menjadi Kabareskrim.
Idham menggantikan posisi Tito Karnavian yang ditunjuk Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri.
"Pengganti Pak Tito sebagai Kapolri," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).