"Saya honorer di sekolah dasar di Kelurahan Balaroa yang kena likuefaksi. Honir kami bukan dinaikkan malah diturunkan. Honor saya dari Rp 300 ribu turun jadi Rp 250 ribu per bulan," kata Ketua Forum Honorer K2 Palu, Ikhsan N Ruman.
Ia mengaku tidak habis pikir dengan kebijakan Pemkot Palu menurunkan gaji para honorer tersebut. Dia bersama honorer lainnya hanya bisa berharap belas kasih legislator di DPRD Palu untuk membantu mereka.
"Ini pukulan bagi kami semua. Bahkan ada teman-teman honorer yang tidak digaji. Katanya ada cuan baru (aturan baru) makanya diturunkan. Tetapi, kami tidak tahu aturannya mana. Tapi, kami tetap bertahan,"ujarnya.
Bahkan, salah satu honorer di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Palu, Agung mengaku tidak mendapat honor sepeser pun.
Baca Juga: Guru Honorer Ini Bakal Gugat Anies, Minta Ganti Rugi Rp 5 M Terkait SK PNS
"Waktu saya masih mengabdi di salah satu kantor kelurahan di Palu, terus terang selama saya mengabdi beberapa tahun di sana , saya tidak mendapat honor sepeserpun," katanya.
Mau tak mau, ia terpaksa memutar otak dengan mencari uang lewat pengurusan surat administrasi di kantor kelurahan tempat ia bekerja mengabdi tanpa mendapat imbalan.
"Itu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Saya paham, kalau itu tidak dibolehkan, bahkan kami diperingati oleh camat agar tidak memungut dari pengurusan surat-surat administrasi itu. Tetapi, kami mau makan apa kalau tidak begitu. Akhirnya kami lakukan," ucapnya. (Antara)