Analis: Menhan Jadi Tiket Prabowo untuk 2024 dan Selamatkan Jokowi

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 24 Oktober 2019 | 14:45 WIB
Analis: Menhan Jadi Tiket Prabowo untuk 2024 dan Selamatkan Jokowi
Presiden Joko Widodo menyerahkan petikan keputusan kepada calon Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dalam rangkaian acara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Indonesia Maju, mengundang beragam analisis.

Namun, pengamat politik mengatakan Prabowo bisa meraih lebih banyak dukungan untuk Pemilu 2024.

Presiden Jokowi sudah mengumumkan nama-nama jajaran kabinet yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju untuk periode kerja 2019-2024, Rabu (23/10/2019).

Di antara nama-nama tersebut yang paling banyak menjadi sorotan adalah terpilihnya rival dalam pemilihan presiden yaitu Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.

Baca Juga: Plate dan Edhy Prabowo Jadi Menteri, Nasdem-Gerindra Segera Cari Pengganti

Untuk diketahui, Prabowo secara konsisten menjadi rival Jokowi dalam dua pemilihan presiden berturut-turut, yaitu tahun 2014 dan 2019.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah seberapa efektif keduanya bisa bekerja sama dan mengesampingkan ego masing-masing.

Selain itu, sejumlah kalangan juga sempat menyatakan kekhawatiran akan timbulnya fenomena 'matahari kembar' di mana terdapat dua orang yang memiliki kekuatan nyaris setara.

Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari menilai, langkah Presiden Jokowi dalam memilih rivalnya untuk duduk di jajaran kabinet sudah sangat tepat.

Hal ini karena keduanya telah pernah bertarung dalam pemilihan presiden sehingga Jokowi bisa menakar kekuatan Prabowo.

Baca Juga: Upacara Jajar Kehormatan, Prabowo Gagah Periksa Pasukan

"Selain itu, sebagai individu pun mereka memiliki hubungan yang baik, sehingga kalau pun Prabowo menang (dalam pilres), Jokowi akan selamat dan tidak akan 'dihabisi,'" ujar Qodari kepada DW Indonesia, Rabu (23/10).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI