Suara.com - Sosok Bahlil Lahadalia mencuri perhatian setelah dipilih Presiden Jokowi masuk dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024. Ia diperkenalkan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ke publik pada Rabu (23/10/2019).
Pria kelahiran 7 Agustus 1976 ini merupakan seorang pengusaha dan mewakili kalangan profesional.
Bahlil tercatat memiliki beberapa perusahaan di sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Ia juga mengusahakan 11.000 hektar tambang nikel di Halmahera Maluku Utara.
Bisnis yang dimiliki Bahlil telah dirintis sejak dia lulus kuliah. Jaringan dan kegigihannya mempermudah Bahlil mencapai kesuksesan seperti sekarang.
Baca Juga: Unggahan Foto Kabinet Baru, Gaya Duduk Jokowi Bikin Warganet Salah Fokus
Namun perjuangan Bahlil Lahadalia untuk sukses sangat tidak mudah. Ia tidak lahir dari keluarga kaya.
Ayah Bahlil hanyalah kuli bangunan dan ibunya bekerja sebagai tukang cuci. Itulah yang menempanya menjadi sosok mandiri dan pekerja keras.
“Saya menjalani saja. Memang semuanya saya mulai dari bawah. Sejak kecil saya sudah sering berjualan kue,” kata Bahlil saat diwawancarai oleh Suara.com, di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Masa sekolahnya diisi dengan “berwirausaha”. Di bangku SD menjajakan kue di Sekolah, ketika SMP ia memilih menjadi kondektur dan di masa SMEA ia sempat menjadi part time untuk menjadi supir angkot. “Sejak muda saya sudah terbiasa berbisnis. Mental pengusaha itu harus dibangun sejak awal. Kebanyakan bisnis saya di tambang,” tambah Bahlil.
Sebelum menjadi Kepala BKPM seperti sekarang, Bahlil adalah Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sejak tahun 2015.
Baca Juga: Sebenarnya, Apakah Nadiem Makarim Pantas Jadi Mendikbud?
Ia juga bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf saat Pilpres 2019. Bahlil menjabat sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.