Setelah Jokowi memenangkan kontestasi politik itu melawan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, Luhut diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Namun, belum lama menjabatnya, Luhut dilantik sebagai Menkopolhukam pada 2015 dan kembali dipindah ke kementerian lain saat perombakan kabinet. Pada 2016 ia diminta Jokowi menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya dan kini melanjutkan tugasnya untuk periode kedua.
Keluarga
- Istri: Devi Simatupang
- Anak: 4
Pendidikan
Baca Juga: Malam-malam ke Istana, Luhut: Saya Jadi Menko Maritim dan Investasi
- SMA Penabur, Bandung
- Masters in Public Administration, George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat
- National Defense University, Amerika Serikat
- Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) (1970)
- Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF)(1971)
- Kursus Komando (1971)
- Kursus Lintas Udara (1971)
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA I (1976)
- Kursus Lanjutan Perwira/SUSLAPA II (1978)
- Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD)
- Sekolah Staf Dan Komando ABRI (SESKO ABRI)
- Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)
Karier
- Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971)
- Komandan Peleton Batalyon Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku (1972)
- Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973)
- Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974)
- Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974)
- Komandan Tim C Group 1 Para Komando Satuan Lintas Udara Pada Operasi Seroja, Kopassandha (1975)
- Komandan Kompi Pasukan Pemburu Kopasshanda Pada Elemen Satgas Tempur Khusus, Pada Operasi Seroja (1976), sekaligus meraih Prestasi dan Predikat sebagai Komandan Kompi Terbaik dalam Operasi Seroja
- Perwira Operasi Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat
- Perwira Operasi Pada Satuan Tugas/Satgas Intel Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI
- Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti-Teroris Kopassus (1981)
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
- Komandan Satuan Pengamanan Presiden RI/VVIP Pada KTT ASEAN Manila, Filipina (1984)
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Charlie/Proyek Intelijen Teknik (Proyek yang Menjadi Creme De La Creme TNI) Pada Detasemen 81 Anti-Teroris Kopassus (1985)
- Pendiri Dan Komandan Pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen-81/Anti-Terror Kopassus Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1986)
- Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Meraih Prestasi dan Predikat sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik di Timor-Timur
- Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987)
- Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989)
- Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus (1990)
- Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus) (1993)
- Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, meraih Prestasi sebagai Komandan Korem Terbaik di Indonesia (1995)
- Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri
- Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997)
- Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1998)
- Pangkat Jenderal TNI (1999)
- Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999-2000)
- Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Indonesia (2000-2001)
- Pengusaha di bidang energi dan pertambangan, PT Toba Sejahtera (2004)
- Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar (2010-2014)
- Kepala Staf Kepresidenan RI (2014-2015)
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (2015-2016)
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (2016-sekarang)