Turunkan Spanduk, Aktivis Greenpeace: Jangan Tangkap Teman Saya

Rabu, 23 Oktober 2019 | 15:54 WIB
Turunkan Spanduk, Aktivis Greenpeace: Jangan Tangkap Teman Saya
Proses evakuasi peserta aksi pembentangan spanduk Greenpeace di Patung Selanat Datang Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). (Antara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis Greenpeace akhirnya melepaskan dua spanduk yang semula dipasang di Patung Selamat Datang di Bundaran HI, Rabu (23/10/2019).

Aksi pembentangan spanduk raksasa itu sebagai pengingat kepada kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo agar menghentikan penggunaan energi kotor.

Pada pukul 14.40 WIB, dua spanduk yang bertuliskan "Orang Baik Pilih Energi Baik" dan "Lawan Perusak Hutan" sudah tidak berada di Patung Selamat Datang.

Pada pukul 14.45 WIB, salah satu peserta aksi yang turun langsung ditangkap oleh polisi. Dia diamankan untuk dimintakan keterangan terkait aksinya yang dilakukan hampir selama 8 jam itu.

Baca Juga: Greenpeace Sebut Ada Hubungan Sebab Akibat Antara Deforestasi dengan Sawit

"Kasih perahunya, teman saya jangan ditangkap," kata salah satu peserta aksi yang masih berada di atas Patung Selamat Datang.

Satu persatu peserta aksi akhirnya turun dibantu dengan perahu yang disediakan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI dan pengawasan polisi.

Hingga saat ini, evakuasi masih lanjutkan. Aksi pembentangan spanduk itu diikuti lima orang yang merupakan relawan dari Greenpeace.

Pemasangan spanduk oleh aktivis Greenpeace itu merupakan bentuk pengingat kepada Presiden Joko Widodo untuk menghentikan penggunaan energi kotor sebagai upaya mencegah perubahan iklim ekstrem.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Arie Rompas mengatakan penggunaan batubara sebagai bahan bakar fosil atau energi kotor serta deforestasi di Indonesia menjadi penyebab terbesar emisi gas rumah kaca di dunia.

Baca Juga: Greenpeace: Kampanye Sawit Baik oleh Pemerintah adalah Menyesatkan

Indonesia memiliki angka penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi serta laju deforestasi sebesar 600 ribu hektare (ha) pertahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI