Tolak Tawaran Mega dan Puan jadi Menteri, Risma: Aku Sudah Berdarah-darah

Rabu, 23 Oktober 2019 | 15:26 WIB
Tolak Tawaran Mega dan Puan jadi Menteri, Risma: Aku Sudah Berdarah-darah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Suara.com/Dimas).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sempat ditawarkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri agar bisa menjadi Menteri Sosial. Namun, tawaran Megawati untuk masuk dalam kabinet Presiden Jokowi itu ditolak oleh Risma.

Hal itu dibeberkan Risma kepada wartawan di di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam, Surabaya,  Jawa Timur, Rabu (23/10/2019).

"Jauh sebelum ke Jerman, sempat ketemu Ibu (Megawati) pada September. Aku sudah ditawari jadi menteri, tapi aku sampaikan ke Ibu enggak (mau jadi menteri)," kata Risma.

Penolakan Risma tersebut sempat ditahan oleh Megawati, agar kembali memikirkan tawaran tersebut.

Baca Juga: Masuk Kabinet, Jokowi Tak Larang Prabowo Cs Rangkap Jabatan di Parpol

"Wes mbak ojo kesusu (Sudah mbak jangan buru-buru), engko jawabe pokoke sak durunge Oktober mbak (nanti jawabnya pas sebelum bulan Oktober mbak)," kata Risma, menirukan gaya bicara Megawati.

Ia pun menceritakan, bahwa dirinya sempat ditagih jawaban perihal menteri pada bulan Oktober, kali ini oleh Puan Maharani yang kini menjabat Ketua DPR RI.

"Oktober kan saya pergi ke Korea, kemarin saat aku ke Cologne, Jerman, aku (kembali) di telepon mbak Puan Maharani. Mbak Puan menanyakan, 'Mbak piye jadi menteri?' Enggak saya jawab. Saya selesaikan Surabaya dulu. Jadu begitu ceritanya," bongkar Risma.

Meski menolak permintaan tawaran dari Megawati dan Puan Maharani, soal Risma menjadi menteri. Namun, Risma berterima kasih pada pihak-pihak yang memberikan kepercayaan ke dirinya.

Diketahui, anak sulung Risma, Fuad Bernardi sempat mengakui, jika ibunya sempat mendapatkan tawaran untuk menjabat menteri.

Baca Juga: Tak Lagi Dipilih Jokowi, Wiranto: Gak Masalah, Saya 4 Kali Jabat Menteri

"Saya terima kasih yang support dan dukung saya. saya harus sampaikan harus jaga Surabaya ini, meskipun tinggal setahun. Meskipun kalau saya menuruti pribadi, saya rugi, karena kan saya kalau mau mendaftar apalagi harus menunggu lama," katanya.

"Sementara aku selesai hanya 1 tahun 2 bulan. Tapi, kalau aku ninggalkan Surabaya, terus terjadi apa-apa, aku kan (nantinya) menyesal. Karena aku kan sudah berdarah-darah, tangan ku putus, tendon ku kena dan sering jatuh di lapangan," sambung Risma.

Selain itu, Risma juga membeberkan alasan penolakannya untuk masuk dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.

"Jadi apa yang saya lakukan nanti akan sia-sia. Ya karena kalau 1 tahun ini terjadi apa-apa saya enggak minta, tapu kan saya juga enggak tau akan terjadi apa. Kalau saya ada memang resiko saya," kata dia.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI