Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim secara perdana berpidato di depan pegawai eselon I dan II Kemendikbud, di Kantor Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Dalam pidatonya, Nadiem mengakui tidak memiliki program 100 kerja.
Biasanya para menteri-menteri baru akan menyampaikan program-program yang akan dikerjakannya pada 100 hari ke depan. Akan tetapi berbeda dengan Nadiem.
"Saya tidak ada rencana 100 hari," kata Nadiem.
Selama 100 hari ke depan menjabat sebagai Mendikbud, mantan CEO Gojek itu akan belajar dengan pakar pendidikan. Karena bukan berlatar belakang dari dunia pendidikan, 100 hari kerja awal malah digunakan Nadiem untuk mengetahui lebih dalam soal dunia pendidikan.
Baca Juga: Jadi Mendikbud, Intip Pendidikan Tinggi Nadiem Makarim dan Karakternya Yuk
"Rencana saya 100 hari untuk duduk dan mendengar berbicara dengan para pakar yang telah berdampak pada pendidikan. Selama 100 hari akan belajar untuk murid-murid Indonesia. Saya di sini bukan untuk jadi guru, tapi jadi murid," kata Nadiem.
Meski demikian, Nadiem mengatakan bahwa gotong royong masih menjadi kunci yang ia pegang selama menjadi Mendikbud.
Tak sungkan, dirinya pun meminta kepada Mendikbud periode 2014-2019 Muhadjir Effendi serta pejabat Kemendikbud lainnya untuk bisa membimbingnya.
"Mohon (untuk) tidak apa-apa kalau saya ganggu terus karena saya butuh mentor-mentor untuk jadi pemimpin lebih baik," tandasnya.
Baca Juga: Lepas Jabatan Menkes, Nila Moeloek Ingin Kembali ke Jalur Pendidikan