Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melanjutkan tugasnya untuk periode kedua.
Ia kembali ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin kementerian yang sama di Kabinet Indonesia Maju, yang baru saja diumumkan, Rabu (23/10/2019). Dirinya diminta sang presiden untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Pria berjulukan "Daendels RI" ini lahir di Surakarta, atau Solo, Jawa Tengah pada 5 November 1954. Sejak kecil ia dan keluarga terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal, mengikuti penugasan ayahnya, seorang anggota TNI AD.
Saat SD, Basuki tinggal di Palembang, Sumatra Selatan, begitu juga ketika SMP. Namun, belum lulus SMP, ia harus mengikuti ayahnya pindah ke Papua.
Baca Juga: Lanjut Jadi Menteri, 7 Deretan Tingkah Kocak Basuki Buat Warganet Ngakak
Dirinya menamatkan SMP di Papua dan melanjutkan SMA di sana, tetapi lagi-lagi, ia harus pindah sebelum lulus. Basuki akhirnya menyelesaikan SMA di Surabaya, Jawa Timur.
Setelah itu, Basuki kuliah di jurusan Teknik Geologi Universitas Gadjah mada (UGM) Yogyakarta dan mendapat pekerjaan sebagai PNS di Kementerian Pekerjaan Umum setelah bergelar insinyur.
Melalui karier di instansi tersebut, Basuki mendapat beasiswa untuk kuliah S2 di Amerika Serikat. Di sana ia meraih gelar master pada 1989, kemudian doktor tiga tahun kemudian.
Selama bekerja di kementerian, ia pernah dinobatkan sebagai pegawai teladan, dan kariernya terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Bahkan di luar instansi, Basuki juga dipercaya menangani sejumlah kerusakan akibat bencana bersama tim di masa pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), seperti penanggulangan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur; Rehabilitasi Pasca-tsunami Aceh; Kerawanan Pangan Yahukimo, Papua; dan kerusakan jalan tol Purbaleunyi, Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Dipanggil Jokowi ke Istana, Basuki Hadimuljono Jadi Menteri PUPR Lagi?
Pengabdiannya selama lebih dari 30 tahun di kementerian itu pun berbuah manis. Di masa pensiun sebagai PNS, pria yang dikenal sebagai "orang lapangan" ini ditunjuk Jokowi memimpin Kementerian PUPR, kementerian baru yang sebelumnya bernama Kementerian Pekerjaan Umum, untuk Kabinet Kerja 2014-2019.
Sejak saat itu, namanya makin kerap berseliweran di media massa. Bahkan, tak sedikit anak-anak muda yang mengaguminya.
Salah satu berita yang paling fenomenal adalah ketika rumahnya ikut menjadi korban proyek infrastruktur. Rumah Basuki di Kompleks Pengairan Rawasemut, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat menjadi target penggusuran untuk proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu alias Becakayu.
Berawal dari lamanya proses pembebasan tanah, akhirnya Basuki tahu bahwa rumahnya kena penggusuran.
"Ini kok lama banget, kenapa? Ternyata pada tidak berani ngomong, lalu ditunjukkan ke saya, "Pak ini jalurnya, lah kena, ya sudah terusin,"" kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Basuki menuturkan, kalau ada pembebasan lahan, masyarakat yang menjadi target penggusuran harus diberi penjelasan terlebih dahulu karena tak mudah menjadi korban penggusuran.
"Jangan dikira mudah. Anak saya tiga itu, kan dari kecil di situ. Waktu saya kasih tahu ya menangis. Musalanya di situ. Teman-teman kampungnya di situ," ujar Basuki.
Meski begitu, Basuki meminta kontraktor proyek tidak membelokkan jalur yang sudah dibuat. Namun, kala itu, dirinya mengatakan belum menerima uang pergantian dari kontraktor.
Selain itu, Basuki juga menjadi idola bagi cukup banyak anak-anak muda. Dengan berbagai tingkah kocaknya yang selalu spontan, ia dianggap sebagai menteri paling jenaka, di samping mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti.
Tak hanya satu kali Basuki membuat banyak orang tertawa. Contohnya, ketika ia mempersilakan Najwa Shihab, Tuan Rumah Mata Najwa, untuk minum, sekaligus protes karena dirinya malah tak disuguhi minuman seperti tamu yang lain.
Basuki juga pernah membuat jurnalis Metro TV Ade Mulya terbahak-bahak dengan menjauhkan tangannya ketika diajak bersalaman dan masih banyak lagi tingkah kocaknya yang viral di media sosial.
Keluarga
- Istri: Kartika Nurani
- Anak: Dewi Mahamiani, Neil Andika, dan Dira Mediani
Pendidikan
- S1 Teknik Geologi Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta (1979)
- S2 Master of Science, Civil Engineering di Colorado State University, AS (1989)
- S3 Doctor of Philosophy, Civil Engineering di Colorado State University, AS (1992)
Karier
- Ketua Kelompok Kerja SDA Rehabilitasi Pasca-tsunami NAD (2004-2005)
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode (2005-2007)
- Ketua Tim Independen Penanggulangan Kerusakan Jalan Tol Purbaleunyi (2006)
- Anggota Tim Nasional Penanggulangan Kerawanan Pangan Yahukimo-Papua (2006)
- Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (2006-2007)
- Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (2007-2013)
- Dirjen Sumber Daya Air
- Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian PU (2013-2014)
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (2014-sekarang)