Suara.com - Empat orang yang mengatasnamakan kelompok Aktivis 98 Menolak menggelar demonstrasi di Taman Pandang, depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019) sore.
Pantauan Suara.com, mereka menggelar aksi sekitar pukul 15.15 WIB di depan Istana dengan melakukan aksi tutup mulut menggunakan masker.
Koordinator aksi Aznil Tan mengatakan, tujuan mereka melakukan aksi adalah untuk menolak wacana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masuk kabinet Indonesia Kerja.
"Ini adalah bentuk penolakan relawan aktivis 1998 atas masuknya Gerindra dalam koalisi Jokowi - Maruf," kata Aznil Tan di lokasi, Selasa (22/10/2019).
Baca Juga: Prabowo - Jokowi Bersatu, LIPI: Buat Apa Pemilu kalau Kekuasaan Dibagi-bagi
Mereka beralasan, Prabowo Subianto merupakan salah satu terduga pelanggar HAM berat yang bertanggungjawab atas korban demokrasi 1998 tidak pantas masuk ke dalam kabinet Indonesia Kerja.
"Kami sejak dulu telah berkomitmen di dalam pemerintahan itu, pemerintahan Jokowi atau pemerintahan siapa pun, harus ,melawan orang-orang yang melanggar HAM," tegasnya.
Untuk diketahui, Jokowi telah mengundang Partai Gerindra yang dihadiri langsung oleh Ketua Umumnya Prabowo Subianto dan Waketum Edhy Prabowo ke Istana Negara terkait pembentukan Kabinet Menteri Indonesia Kerja pada Senin (21/10/2019) kemarin.
Prabowo datang sekitar pukul 16.15 WIB dengan menggunakan kemeja putih sama seperti calon menteri yang datang sebelumnya. Mereka bertemu di Istana Negara sekitar satu jam.
Prabowo mengaku siap untuk membantu Presiden Joko Widodo dalam kabinet dengan fokus kerja di bidang pertahanan.
Baca Juga: LIPI: Kalau Jadi Menhan, Prabowo Bisa Jadi Gantikan Presiden
"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo Subianto di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin sore.